PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV DPRD Kalteng, Okki Maulana, kembali menyoroti masalah ketimpangan akses internet yang masih terjadi di sejumlah wilayah pedalaman.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat langkah strategis dalam menuntaskan blank spot atau wilayah tanpa sinyal internet.
Menurut Okki, konektivitas digital bukan lagi kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan dasar di era modern.
“Akses internet bukan hanya soal hiburan atau komunikasi, tapi sudah menjadi bagian dari hak dasar masyarakat untuk mendapatkan informasi, layanan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital,” kata Okki, belum lama ini.
Legislator dari Fraksi Golkar ini menyambut baik respons dari pemerintah provinsi melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng, yang akan memperluas jangkauan layanan internet melalui program Huma Betang.
Program tersebut, jelas Okki, diarahkan untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur digital di kawasan terpencil.
“Kami di DPRD siap mengawal dan memastikan bahwa program ini berjalan tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menegaskan, upaya penghapusan blank spot juga menjadi bagian dari visi besar Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, dalam membangun daerah yang inklusif dan merata dalam akses informasi.
“Jika seluruh daerah di Kalteng sudah terhubung internet, maka potensi masyarakat, terutama generasi muda, bisa berkembang lebih optimal. Tidak ada lagi ketimpangan informasi antara kota dan desa,” pungkasnya.
Pemerintah dan DPRD Kalteng berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan transformasi digital yang merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat di wilayah ini. (dd)