MUARA TEWEH – Pemerintah daerah didorong untuk tidak hanya mengandalkan pola lama dalam menggali sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Penguatan kemandirian fiskal dinilai sangat bergantung pada kemampuan daerah membaca peluang serta mengoptimalkan potensi lokal secara lebih kreatif dan terstruktur.
Dorongan tersebut disampaikan Wakil Ketua II DPRD Barito Utara, Henny Rosgiaty Rusli.
Ia menekankan bahwa kebutuhan pembiayaan pembangunan yang terus berkembang menuntut strategi baru, yang tidak hanya bersifat administratif tetapi juga inovatif.
“Jika kita tetap mengandalkan sumber pendapatan yang itu-itu saja, tentu sulit bagi daerah untuk berkembang. Pemerintah daerah harus punya keberanian untuk mencari pola pengelolaan baru yang lebih efektif,” ujarnya, belum lama ini.
Henny mengungkapkan bahwa penguatan kemandirian fiskal harus dimulai dari pemetaan potensi secara detail dan berkelanjutan.
Menurutnya, pendekatan berbasis data penting agar setiap langkah pembangunan memiliki arah yang jelas dan tidak sekadar mengikuti kebiasaan lama.
Ia juga menyoroti pentingnya peran pelaku usaha lokal. Dengan peningkatan kapasitas, dukungan regulasi yang mudah, dan akses terhadap teknologi, pelaku usaha dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Potensi lokal itu banyak, tinggal bagaimana kita mengelolanya. UMKM, sektor pertanian, ekonomi kreatif, hingga pariwisata semuanya punya peluang besar jika dikembangkan secara serius,” kata Henny.
Henny menilai, kolaborasi lintas sektor adalah langkah strategis untuk mempercepat pemanfaatan potensi yang ada.
Pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat harus berada dalam satu visi agar pembangunan berjalan lebih efisien.
Ia berharap Pemda Barito Utara dapat menyusun strategi inovatif yang tidak hanya fokus pada peningkatan PAD, tetapi juga memberi dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi bisa dirasakan secara merata.
“Kemandirian fiskal akan tercapai jika kita mampu memaksimalkan potensi lokal dengan terobosan yang nyata, bukan sekadar wacana,” pungkasnya. (red/adv)










