PALANGKA RAYA – Persoalan keterbatasan akses listrik di sejumlah desa pedalaman Kabupaten Murung Raya kembali menjadi perhatian DPRD Kalteng.
Kondisi ini dinilai mencerminkan masih adanya ketimpangan pembangunan infrastruktur dasar yang berdampak langsung pada kualitas pelayanan publik dan aktivitas masyarakat di wilayah terpencil.
Anggota DPRD Kalteng Komisi IV, Sirajul Rahman, menegaskan bahwa pemerintah daerah harus lebih serius dalam menangani persoalan krisis energi tersebut.
Sirajul mengatakan ketersediaan listrik merupakan kebutuhan mendasar yang berpengaruh besar terhadap berbagai sektor kehidupan, mulai dari pendidikan, kesehatan hingga roda perekonomian desa.
“Memang untuk daerah-daerah terpencil di pedesaan, itu masih ada desa yang belum teraliri listrik. Oleh karena itu, kami berharap pemerintah daerah setempat, terutama Pemda Kabupaten Murung Raya, untuk memperhatikan desa tersebut,” ujar Sirajul, Jumat (28/11/2025).
Ia menilai, kondisi ini seharusnya menjadi perhatian utama dalam perencanaan pembangunan daerah, terlebih bagi desa-desa yang lokasinya cukup jauh dari pusat kota.
Menurutnya, wilayah ibu kota kecamatan perlu dijadikan prioritas awal sebagai pusat pelayanan dan penggerak aktivitas masyarakat.
“Kalau listrik tersedia dengan baik, tentu akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Ini menjadi titik tolak utama bagi peningkatan kualitas hidup rakyat,” tegasnya.
Sirajul menjelaskan, ketersediaan listrik akan sangat membantu sektor pendidikan, terutama dalam menunjang proses belajar mengajar berbasis teknologi dan akses informasi.
Selain itu, keberadaan listrik juga memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi dan mengembangkan potensi usaha lokal.
“Pendidikan, misalnya, kalau teraliri listrik kan dengan mudah belajar siswanya. Kemudian jaringan internet juga lebih mudah. Ini sangat mendukung kemajuan desa,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap Pemkab Murung Raya dapat memperkuat koordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemerintah provinsi dan instansi teknis, agar program elektrifikasi desa dapat segera direalisasikan secara merata.
“Jadi, listrik itu penopang utama bagi pembangunan yang ada di wilayah pedesaan. Pemerintah daerah harus benar-benar menjadikannya sebagai prioritas,” pungkas Sirajul. (dd)
