PALANGKA RAYA – Pertumbuhan investasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalteng, realisasi investasi pada triwulan III mencapai Rp7,178 triliun atau naik sekitar 35,79 persen dibanding triwulan sebelumnya.
Secara kumulatif, total investasi hingga triwulan ketiga tercatat sebesar Rp19,621 triliun, atau telah memenuhi 75,67 persen dari target tahunan Rp25,930 triliun.
Capaian ini menjadi sinyal kuat bahwa perekonomian daerah tengah bergerak dinamis dan menarik perhatian banyak pelaku usaha.
Anggota Komisi II DPRD Kalteng, Noor Fazariah Kamayanti, mengapresiasi hasil tersebut dan menilai peningkatan investasi merupakan buah dari upaya pemerintah daerah dalam menciptakan iklim usaha yang stabil dan terbuka bagi investor.
“Capaian ini menunjukkan Kalteng makin dipercaya oleh investor. Ini hasil kerja keras seluruh pihak dalam menjaga iklim investasi yang kondusif,” ujar Kamayanti, Sabtu (1/11/2025).
Dari total investasi yang terealisasi, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi dengan nilai Rp5,466 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp1,711 triliun.
Sektor industri makanan menjadi penyumbang terbesar investasi domestik dengan realisasi Rp2,127 triliun, disusul pertambangan, serta tanaman pangan dan perkebunan.
Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) V itu menyebut dominasi investor dalam negeri menunjukkan tingginya kepercayaan pelaku usaha lokal terhadap potensi ekonomi Kalteng.
Namun, ia juga menekankan pentingnya langkah proaktif untuk memperkuat promosi investasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Pemerintah perlu memperluas jaringan promosi dan memastikan proses perizinan tetap cepat dan transparan. Dengan begitu, investor asing yang berkualitas juga akan tertarik menanamkan modalnya,” ujarnya.
Kamayanti menegaskan bahwa pertumbuhan investasi yang berkelanjutan hanya akan tercapai bila pemerintah tetap memperhatikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
“Jangan hanya mengejar angka. Investasi yang baik harus berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya. (dd)










