PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, menegaskan perlunya komitmen nyata dari perusahaan yang beroperasi di wilayahnya untuk menghormati pemerintah sekaligus peduli terhadap masyarakat.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Pendapatan Daerah di Gedung Serba Guna Sampit, baru-baru ini.
Kekecewaan Agustiar tak terbendung ketika dari 65 perusahaan yang diundang, hanya enam direktur hadir secara langsung, sementara puluhan lainnya hanya mengirimkan perwakilan.
“Kalau saya hadir di sini sebagai Gubernur, mestinya direktur juga datang langsung. Jangan sepelekan pemerintah. Saya beri waktu seminggu, perusahaan mana pun yang bandel, terutama soal pajak, akan saya kejar,” tegasnya.
Agustiar menilai ketidakhadiran para pimpinan perusahaan merupakan bentuk kurangnya penghargaan terhadap pemerintah. Padahal, undangan secara khusus ditujukan untuk direktur, bukan sekadar wakil.
Selain soal pajak, Agustiar juga menyoroti lemahnya tanggung jawab sosial perusahaan, mulai dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), kewajiban plasma, hingga kontribusi perbaikan jalan yang rusak akibat kendaraan bertonase berat milik perusahaan.
“Bicara CSR sering tidak konsisten. Jalan rusak ditanggung pemerintah, sementara keuntungan besar dibawa keluar daerah. Plat kendaraan pun banyak yang masih dari luar Kalteng,” ungkapnya.
Agustiar menekankan bahwa dirinya hanya meminta komitmen wajar, yakni kepatuhan terhadap regulasi dan kepedulian terhadap masyarakat.
“Saya tidak bicara masa lalu, saya bicara masa depan. Kalau taat aturan, semua akan berjalan lancar, ekonomi daerah tumbuh, dan masyarakat juga mendapat manfaatnya,” pungkasnya. (red/adv)