HEADLINEPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Sinergi Pusat dan Daerah, Kalteng Mantapkan Kesiapsiagaan Hadapi Karhutla 2025

21
×

Sinergi Pusat dan Daerah, Kalteng Mantapkan Kesiapsiagaan Hadapi Karhutla 2025

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Apel Gelar Personil dan Sarana Prasarana Penanggulangan Karhutla di Kalteng tahun 2025.

PALANGKA RAYA – Pemerintah pusat dan daerah menunjukkan kekompakan dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2025.

Sinergi ini terlihat dalam Apel Gelar Personel dan Sarana Prasarana Penanggulangan Karhutla yang dipimpin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, pada Kamis (7/9/2025).

Menteri Hanif didampingi Gubernur Kalteng Agustiar Sabran dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto. Turut hadir Wakil Gubernur Edy Pratowo, unsur Forkopimda, Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Leonard S. Ampung, serta Kepala BMKG RI Prof. Dwikorita Karnawati.

Baca Juga  Pemprov Kalteng Bangun Fasilitas Modern Kelola Limbah Medis, Target Selesai Akhir 2025

Sekitar 1.200 personel gabungan TNI, Polri, BPBD, OPD, Manggala Agni, Satpol PP, organisasi masyarakat, dan sektor swasta mengikuti apel ini.

Dalam sambutannya, Menteri Hanif menegaskan bahwa Karhutla adalah tantangan serius yang membutuhkan penanganan terpadu, cepat, dan berkesinambungan.

Ia mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan respon, memperkuat koordinasi lintas sektor, mengedepankan pencegahan berbasis masyarakat, memanfaatkan teknologi, serta menegakkan hukum dengan konsisten.

Menteri juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto agar penanganan Karhutla di lahan gambut mengutamakan tim darat disertai operasi modifikasi cuaca, dengan dukungan penuh dari TNI dan Polri.

Baca Juga  Generasi Cemerlang: OJK Kalteng Libatkan Pelajar Disabilitas

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, Kalteng telah menyiapkan 77 pos lapangan, dua helikopter patroli, dan helikopter water bombing untuk membantu penanganan titik api yang sulit dijangkau darat.

Gubernur Agustiar Sabran menambahkan, pemerintah daerah juga memperhatikan kearifan lokal, seperti ladang berpindah masyarakat Dayak, yang diizinkan sepanjang sesuai aturan dan tidak merusak lahan gambut.

Apel kesiapsiagaan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi pusat dan daerah merupakan kunci penting dalam melindungi lingkungan dan masyarakat dari ancaman Karhutla. (red/adv)

Baca Juga  Portal Data Terintegrasi Kelurahan Langkai Dapat Apresiasi Pemkot
+ posts