PALANGKA RAYA – Penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Tengah menjadi perhatian serius Presiden Prabowo Subianto.
Pesan tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisal Nurofiq dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Karhutla yang digelar Pemprov Kalteng di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, pada Kamis (7/8/2025).
Rakor ini dihadiri Gubernur Kalteng sekaligus Komandan Satgas Karhutla, Agustiar Sabran, Wakil Gubernur Edy Pratowo, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
“Presiden mengingatkan seluruh jajaran TNI, Polri, dan pemerintah daerah agar bersatu padu dalam penanganan Karhutla. Beliau juga mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah menurunkan angka kebakaran di Kalteng,” ujar Menteri LHK.
Gubernur Agustiar dalam laporannya menyampaikan, hingga 6 Agustus 2025 kondisi Karhutla di Kalteng masih terkendali. Pada hari tersebut, tercatat lima kejadian Karhutla: satu di Kapuas dalam tahap pendinginan, dan empat di Palangka Raya sudah padam. BMKG memastikan tidak ada sebaran asap terdeteksi di wilayah Kalteng.
Pemprov Kalteng telah menetapkan Status Siaga Darurat Karhutla sejak 29 Juli hingga 20 Oktober 2025, dengan pengerahan 747 personel yang ditempatkan di 54 kecamatan berisiko tinggi.
Satgas Karhutla Kalteng juga mendapat dukungan BNPB berupa Operasi Modifikasi Cuaca, dua helikopter patroli, dan satu helikopter waterbombing.
Kepala BMKG Dwikorita mengingatkan bahwa Agustus merupakan puncak musim kemarau, sehingga potensi Karhutla dapat meningkat baik secara alami maupun akibat ulah manusia.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pun meminta penguatan posko lapangan 2–3 hari ke depan sesuai proyeksi BMKG yang menunjukkan tingkat kemudahan terbakar pada level merah.
Rakor ditutup dengan penyerahan simbolis perlengkapan Satgas Karhutla dan penandatanganan Komitmen Bersama Mewujudkan Kalteng Bebas Asap, yang melibatkan Gubernur, para bupati, Forkopimda, serta perwakilan pemerintah pusat. (red/adv)