PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng menegaskan komitmennya mempercepat penurunan angka stunting melalui evaluasi menyeluruh program tahun 2025.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, Edy Pratowo saat membuka Entry Meeting Evaluasi Pencegahan dan Penurunan Stunting yang digelar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalteng secara virtual, pada Kamis (31/7/2025).
Edy mengatakan, evaluasi yang dilakukan BPKP penting untuk memastikan setiap langkah penanganan stunting tepat sasaran.
“Kita menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 20,6 persen pada 2025. Untuk itu, kerja sama seluruh pihak mutlak diperlukan,” ujarnya.
Menurut Edy, Pemprov melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) akan terus memperbaiki kinerja berdasarkan indikator Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting.
Ia juga meminta perangkat daerah dan pemerintah kabupaten, khususnya Barito Selatan dan Pulang Pisau sebagai lokasi uji petik, bersikap kooperatif dengan menyediakan data akurat bagi tim evaluasi.
“Hasil evaluasi tahun lalu menunjukkan ada lima kabupaten yang angka stuntingnya justru meningkat. Ini jadi alarm bagi kita semua. Kuncinya adalah kolaborasi lintas sektor,” tegasnya.
Kepala Perwakilan BPKP Kalteng Ilham Nurhidayat menambahkan, evaluasi ini bukan sekadar menilai program, tetapi mendorong perbaikan melalui rekomendasi berbasis data.
Tahun ini, pengawasan BPKP difokuskan pada pendampingan keluarga, program Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), serta Pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang melibatkan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). (red/adv)