PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke SMAN 3 Palangka Raya, Selasa (10/6/2025), sebagai bagian dari upaya Pemprov Kalteng dalam memantau langsung mutu pendidikan dan kondisi sekolah.
Dalam kunjungannya, Agustiar menyoroti praktik penahanan ijazah oleh pihak sekolah terhadap siswa yang belum mampu melunasi kewajiban.
Ia menegaskan bahwa praktik tersebut tidak boleh terjadi di sekolah negeri maupun swasta yang berada di bawah kewenangan provinsi.
“Jika ada sekolah menahan ijazah karena siswa belum membayar, kepala sekolahnya akan kami beri sanksi, termasuk pencopotan dari jabatan,” ujarnya.
Selain memberikan pengarahan kepada guru dan staf, Agustiar juga berdialog langsung dengan para siswa.
Ia memberikan motivasi kepada para pelajar yang disebutnya sebagai generasi penerus bangsa.
Agustiar juga meninjau fasilitas sekolah dan menekankan pentingnya lingkungan belajar yang nyaman dan tertata.
“Pengecatan ulang dan pembenahan fasilitas itu penting untuk menumbuhkan semangat belajar. Kami dorong sekolah mengajukan permohonan sesuai kebutuhan,” kata Agustiar.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Reza Prabowo, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan inisiatif Gubernur setelah perjalanan dinas ke wilayah barat Kalteng. Salah satu fokusnya adalah mengevaluasi implementasi digitalisasi pembelajaran.
Dari 34 rombongan belajar di SMAN 3, baru lima kelas yang memiliki papan tulis digital. Pengadaan tambahan perangkat tengah diproses.
Reza juga mengimbau seluruh sekolah di bawah naungan provinsi untuk mengajukan proposal kebutuhan sarpras secara resmi agar dapat ditindaklanjuti berdasarkan skala prioritas. (red/adv)