PALANGKARAYA – Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran mengatakan Pemprov Kalteng sangat mendukung Pemkot Palangka Raya menjadikan kawasan Ponton menjadi kampung wisata.
Sugianto pun meninjau secara langsung kawasan tersebut bersama dengan jajarannya pada Senin kemarin, 6 Januari 2025, dan sebagai bentuk perhatian pihaknya akan mendukung pembangun sejumlah infrastruktur.
“Kita berkeinginan membangun jembatan beton di kawasan Ponton ini agar lebih tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan potensi bencana alam lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, dengan adanya jembatan yang kokoh maka akan dapat meningkatkan konektivitas dan keamanan bagi masyarakat setempat, serta diharapkan aksesibilitas ke daerah tersebut menjadi lebih baik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Ponton.
Selain itu, untuk dukungan dari segi kebersihan di kota Palangka Raya, Sugianto menyampaikan bahwa Pemprov Kalteng telah menganggarkan insentif untuk RT yakni sekitar Rp.350.000 – Rp.500.000 per bulan.
“Tugas RT yakni agar menjaga lingkungan masing-masing supaya tetap bersih, dan Pemprov akan menyiapkan tempat sampah dan mobil pengangkut sampah sampai TPA,” ujarnya.
Kemudian, Sugianto juga berencana membangun sarana umum Mandi, Cuci, Kakus (MCK) disejumlah titik dan ruang terbuka hijau (RTH) ramah anak di wilayah Kota Palangka Raya.
“Pemkot siapkan lahan dan Pemprov akan mendukung pembangunan infrastrukturnya,” tuturnya.
Di sisi lain, dirinya berharap pemuda-pemudi di wilayah Kalteng semua dapat memiliki gelar S1. Sebab, dengan peningkatan pendidikan dikalangan generasi muda itu akan dapat memberikan dampak besar bagi pembangunan daerah.
Ia menjelaskan, dengan memiliki pendidikan tinggi, pemuda-pemudi Kalteng akan lebih siap menghadapi tantangan global, berkontribusi dalam sektor-sektor penting seperti ekonomi, teknologi, dan kesehatan, serta mempercepat kemajuan sosial di wilayah tersebut.
“Kita pastinya berkomitmen dan akan terus mendukung pambangunan di wilayah Kalteng ini, baik pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta juga pengelolaan sektor pariwisata,” tukasnya. (dd)
