PALANGKARAYA – Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Siti Nafsiah menyebut investasi perkebunan kelapa sawit di Kalteng berkontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
Selain itu, investasi sawit juga telah banyak menciptakan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, maupun peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Investasi kelapa sawit dapat dikatakan sebagai tulang punggung ekonomi yang lebih dari sepertiga penduduknya bergantung pada sektor ini,” katanya, Sabtu, (1/3/2025).
Namun, terlepas dari itu Nafsiah mengakui bahwa masih terdapat tantangan yang perlu diperhatikan secara serius di sektor perkebunan kelapa sawit, salah satunya yaitu pelaksanaan kemitraan plasma yang hingga saat ini masih belum sepenuhnya dirasakan masyarakat manfaatnya.
“Ada banyak pekebun rakyat yang belum merasakan atau mendapatkan manfaat yang proporsional, utamanya dalam pembagian keuntungan, akses ke teknologi, dan pendampingan teknis dari perusahaan besar swasta,” tuturnya.
Lebih lanjut, terlebih konflik lahan antara masyarakat adat, petani lokal, dan PBS juga sampai saat ini masih kerap menjadi isu berlarut-larut akibat kurangnya kejelasan dalam pengelolaan dan penegakan hukum terkait hak atas tanah.
“Situasi ini tidak hanya menghambat pengembangan sektor perkebunan tetapi juga menciptakan ketidakstabilan sosial di sejumlah wilayah,” tukasnya. (dd)