PALANGKARAYA – Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, jumlah penduduk miskin di provinsi ini mengalami peningkatan pada September 2024, dengan persentase mencapai 5,26 persen. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (15/01/2025) di ruang Vicon Kantor BPS Kalteng, Kota Palangkaraya.
Agnes menjelaskan bahwa persentase penduduk miskin pada September 2024 meningkat 0,09 persen dibandingkan dengan Maret 2024, yang tercatat sebesar 5,17 persen. “Jumlah penduduk miskin pada September 2024 mencapai 149,24 ribu orang, bertambah 3,61 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2024,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa jumlah penduduk miskin di perkotaan juga mengalami kenaikan. Pada September 2024, persentase penduduk miskin di perkotaan tercatat sebesar 5,22 persen, meningkat dibandingkan dengan 4,89 persen pada Maret 2024. Sementara itu, di wilayah perdesaan, persentase penduduk miskin turun sedikit menjadi 5,29 persen, meskipun lebih rendah dari 5,38 persen yang tercatat pada Maret 2024.
“Di tingkat perkotaan, jumlah penduduk miskin meningkat sebanyak 5,17 ribu orang, dari 60,17 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 65,34 ribu orang pada September 2024,” jelas Agnes. Sementara itu, di perdesaan, jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 1,56 ribu orang, dari 85,46 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 83,90 ribu orang pada September 2024.
Agnes juga mengungkapkan bahwa Garis Kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp641.524 per kapita per bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp495.595 (77,25 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp145.929 (22,75 persen).
“Rata-rata rumah tangga miskin di Kalimantan Tengah pada September 2024 terdiri dari 4,68 orang anggota rumah tangga, dengan Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin mencapai Rp3.002.332 per bulan,” pungkasnya. (Red/*)