BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menyadari rendahnya kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi hambatan utama dalam pembangunan. Untuk itu, Wakil Bupati Khristianto Yudha memimpin rapat koordinasi membentuk Satgas Optimalisasi PAD sebagai langkah konkret untuk memperbaiki situasi tersebut.
Rapat tersebut diikuti perangkat daerah pengelola PAD dari berbagai dinas teknis dan melibatkan enam kecamatan sebagai ujung tombak pengumpulan data potensi lokal.
“Saat ini dengan Pendapatan Asli Daerah yang masih rendah, kita sangat terbatas dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Barito Selatan, sehingga kita harus melakukan upaya meningkatkan kemandirian fiskal daerah dan mendukung pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan,” tegas Khristianto, belum lama ini.
Ia menekankan perlunya pendekatan yang terukur, berbasis data lapangan dan responsif terhadap peluang yang sebelumnya terabaikan, baik di sektor formal maupun nonformal.
Khristianto juga meminta Satgas tidak hanya bekerja administratif, tetapi juga harus turun langsung ke lapangan dan berani mengevaluasi sistem yang selama ini tidak berjalan efektif.
Menurutnya, koordinasi yang erat antarinstansi sangat dibutuhkan dalam rangka mendisiplinkan wajib pajak dan wajib retribusi yang selama ini kurang terpantau.
Satgas juga diarahkan melakukan pemetaan mendalam terhadap seluruh potensi yang bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah, termasuk pengelolaan aset dan sumber daya lokal.
OPD seperti Bappenda, Dinas Perdagangan, Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pariwisata akan menjadi ujung tombak teknis pengumpulan data dan implementasi lapangan.
Wabup berharap adanya peningkatan akurasi data potensi PAD, perbaikan sistem pelaporan, serta kesadaran fiskal di tengah masyarakat.
“Pekerjaan ini berat, tapi jika kita kerja sama, fokus, dan sistematis, hasilnya akan sangat berarti bagi masa depan pembangunan Barsel,” tandas Khristianto. (Red/Adv)
