PALANGKARAYA – PT PLN UP3 Palangka Raya resmi meluncurkan Smart Farming Hidroponik berbasis energi terbarukan di Desa Tumbang Nusa. Program ini menjadi langkah nyata PLN dalam menjawab isu ketahanan pangan dan stunting melalui pendekatan teknologi ramah lingkungan.
Program yang merupakan bagian dari TJSL ini mengombinasikan pemanfaatan energi surya dengan pertanian modern di lahan gambut yang sulit ditanami secara konvensional.
“Ini bukan hanya proyek hidroponik, tapi sebuah gerakan. PLN ingin terlibat dalam perubahan pola konsumsi dan peningkatan gizi masyarakat,” kata Manajer UPT PLN Palangka Raya, Bayu Putra Andrianto, belum lama ini.
Inisiatif ini mencakup pembangunan greenhouse lengkap dengan sistem pompa bertenaga surya dan pelatihan intensif kepada petani lokal.
Bayu menjelaskan bahwa pelatihan difokuskan pada Kelompok Tani Nusa Berseri dengan pendampingan akademisi dari Universitas Palangka Raya, agar program dapat berjalan mandiri dan berkelanjutan.
Selada dan pakcoy dipilih sebagai tanaman awal karena cocok dengan kebutuhan gizi dan permintaan pasar lokal. Nantinya, akan dikembangkan lebih lanjut ke tanaman lain yang bernilai tinggi.
PLN menegaskan bahwa tujuan akhir dari program ini adalah kemandirian komunitas dalam mengelola pangan secara lokal dan efisien.
Kepala Desa Tumbang Nusa, Lili, mengungkapkan bahwa masyarakat sangat antusias dan berharap program ini dapat berlanjut serta diperluas.
“Kami sudah ajukan perluasan sistem herbaponik. Semoga desa ini bisa jadi percontohan pertanian berbasis teknologi,” ujarnya.
Menurut Lili, program seperti ini membuktikan bahwa teknologi bisa jadi solusi nyata untuk desa-desa terpencil.
“Jangan berhenti sampai di sini. Ini bisa jadi warisan baru bagi anak-anak kami,” tandas Lili. (Red/Adv)
