PALANGKARAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah diminta agar lebih serius membenahi infrastruktur pendidikan di wilayah pelosok, terutama untuk mendukung kualitas belajar siswa yang masih jauh dari standar kelayakan. Seruan ini disampaikan oleh Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Ferry Khaidir.
“Banyak sekolah di daerah terpencil yang bangunannya tidak layak, ruang kelasnya rusak, dan tidak memiliki fasilitas dasar penunjang kegiatan belajar mengajar,” kata Ferry dalam keterangannya kepada media, Kamis (28/02/2025).
Ia menilai kondisi tersebut bukan hanya memengaruhi kenyamanan siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, tetapi juga menghambat pencapaian standar pendidikan nasional secara menyeluruh di provinsi ini.
“Kalau pemerintah serius ingin meningkatkan kualitas SDM, ya harus dimulai dari memperbaiki sarana pendidikan dasar di pelosok,” ujarnya.
Menurut Ferry, pemerataan pembangunan pendidikan tidak boleh hanya fokus pada daerah perkotaan. Wilayah pedalaman pun memiliki potensi besar bila diberikan fasilitas yang memadai dan perhatian yang sama.
“Anak-anak di pelosok punya cita-cita, punya semangat belajar. Tapi mereka terkendala oleh minimnya sarana yang seharusnya jadi hak dasar,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan agar Dinas Pendidikan provinsi segera melakukan pemetaan terhadap kondisi sekolah yang rusak parah dan menyusun skala prioritas penanganan.
“Jangan sampai perbaikan fasilitas pendidikan hanya jadi rutinitas tahunan yang tidak menyentuh kebutuhan riil di lapangan,” tegasnya.
Politisi ini berharap ada alokasi anggaran yang lebih besar dan tepat sasaran dalam APBD, sehingga pembangunan pendidikan tidak hanya jadi slogan semata.
“Pendidikan harus jadi ujung tombak pembangunan manusia Kalimantan Tengah,” tandas Ferry. (Red/Adv)