KASONGAN – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Katingan, Tony Yosepta, meminta agar Pemerintah Kabupaten Katingan meningkatkan pengawasan ketat terhadap pasokan bahan pangan menjelang bulan Ramadhan. Dengan meningkatnya permintaan pangan selama bulan suci, pemerintah harus bertindak sigap untuk mencegah terjadinya inflasi dan lonjakan harga yang berpotensi membebani masyarakat.
Tony Yosepta menilai, saat Ramadhan, permintaan akan bahan pangan meningkat tajam, dan sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menaikkan harga secara sepihak. Hal ini, menurutnya, dapat menyebabkan kesulitan ekonomi bagi masyarakat, terutama golongan menengah ke bawah yang bergantung pada bahan pangan dengan harga terjangkau.
“Pemerintah daerah harus memastikan bahwa pasokan bahan pangan cukup dan harga tetap stabil. Pengawasan yang lemah akan memberi ruang bagi para spekulan untuk mengambil keuntungan dengan cara yang tidak sah,” ujar Tony, Rabu (05/02/2025).
Selain itu, Tony juga mengingatkan pentingnya keterlibatan aparat penegak hukum dalam mengawasi praktik-praktik yang dapat merugikan konsumen, seperti penimbunan atau penjualan dengan harga yang tidak wajar. Keberadaan tim pengawasan yang solid dan terkoordinasi antara dinas terkait dan aparat penegak hukum sangat diperlukan dalam hal ini.
Lebih lanjut, Tony menegaskan bahwa pemerintah daerah perlu memperhatikan distribusi bahan pangan yang merata ke seluruh wilayah Katingan, termasuk daerah yang lebih terpencil. Pengaturan distribusi yang baik dan efisien akan membantu menghindari terjadinya kelangkaan pasokan di wilayah tertentu.
Menurutnya, Pemkab Katingan juga harus memperhatikan data yang akurat terkait dengan stok pangan di pasaran. Data yang tepat sangat penting untuk memetakan potensi kekurangan dan merencanakan langkah-langkah antisipasi sebelum terjadi ketidakseimbangan pasokan.
“Pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah pencegahan sejak dini, seperti memastikan ketersediaan pangan dan menjaga kestabilan harga, agar masyarakat bisa menjalani Ramadhan dengan nyaman tanpa terbebani inflasi atau kenaikan harga yang tidak wajar,” tutup Tony. (Red/Adv)