PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menuntaskan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Lemhannas RI yang diikuti bersama para kepala daerah terpilih se-Indonesia. Acara penutupan digelar melalui prosesi seremonial pengembalian kartu peserta, penyerahan pin, serta sertifikat kelulusan oleh pimpinan Lemhannas RI, belum lama ini.
Program KPPD disusun dengan pendekatan komprehensif guna memperkuat pemahaman strategis bagi para pemimpin daerah. Materi seperti wawasan kebangsaan, geopolitik, strategi pembangunan, dan tata kelola pemerintahan modern menjadi bagian dari kurikulum utama yang wajib dipahami peserta.
Fairid menuturkan bahwa pendidikan ini merupakan pengalaman berharga yang memberikan pemahaman luas mengenai arah pembangunan bangsa serta tantangan kompleks yang dihadapi daerah.
“Pendidikan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang tantangan bangsa dan strategi membangun daerah secara komprehensif. Saya merasa terhormat bisa mengikuti pembelajaran ini bersama para pemimpin dari seluruh Indonesia,” tuturnya, Kamis (20/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa selama menjalani pendidikan, dirinya mengikuti materi strategis seperti Ketahanan Nasional, Reformasi Birokrasi, Etika Kepemimpinan, Manajemen Pemerintahan Daerah, Geostrategi, isu kontemporer, serta metode pengambilan keputusan berbasis data. Materi tersebut menurutnya sangat relevan dalam menghadapi tantangan tata kelola daerah.
Fairid menegaskan bahwa seluruh ilmu yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam memperkuat arah kebijakan Pemerintah Kota Palangka Raya. Ia memastikan bahwa prinsip-prinsip strategis yang dipelajari akan diterjemahkan secara nyata dalam pelayanan publik.
“Kini saatnya kembali bekerja. Apa yang dipelajari di Lemhannas bukan hanya untuk pengetahuan, tetapi untuk diterapkan. Saya berkomitmen membawa ilmu ini untuk mempercepat pembangunan dan memastikan kesejahteraan masyarakat Palangka Raya,” tegasnya.
Fairid juga menilai bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat serta dukungan aktif masyarakat merupakan modal besar untuk mempercepat program strategis pembangunan. Oleh sebab itu, ia bertekad memperkuat sinergi lintas-stakeholder.
Ia memandang bahwa kepemimpinan adaptif harus terus dikembangkan untuk menjawab perubahan zaman yang semakin cepat. Tantangan ekonomi, sosial, hingga transformasi digital menuntut pemerintah daerah lebih responsif dalam menyediakan pelayanan publik.
“Dengan bekal ini, saya siap menjalankan amanah dengan lebih matang, lebih visioner, dan lebih responsif terhadap kebutuhan warga Kota Palangka Raya,” pungkasnya.
Fairid menegaskan bahwa hasil pendidikan Lemhannas menjadi momentum penting untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan daerah agar pembangunan berjalan lebih efektif. “Inilah semangat mempercepat kemajuan kota,” tandas Fairid. (Red/Adv)
