PALANGKARAYA – Ketahanan pangan keluarga di tepian Sungai Kahayan kembali diperkuat oleh Tim Pengabdian Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya (FT UPR) melalui program Dosen Pendamping Kewirausahaan Masyarakat (PDPWM). Tahun ini, kegiatan berfokus pada pembangunan kebun organik sebagai model urban farming di Kelurahan Pahandut Seberang, melanjutkan rangkaian pengabdian selama tiga tahun terakhir yang bertema lingkungan dan pemberdayaan warga.
Ketua Tim PDPWM FT UPR, Dr. Noor Hamidah, S.T., M.U.P., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program Green Kampung 2023 dan urban farming 2024, yang kini memasuki fase penguatan produksi tanaman pangan rumahan.
“Pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami sayur dan buah bukan hanya menambah sumber pangan keluarga, tetapi juga mendorong kreativitas warga dalam memperindah lingkungan permukiman. Kegiatan ini menjadi ruang baru bagi ibu-ibu untuk berkarya sambil memberikan manfaat langsung bagi kebutuhan dapur,” ujar Noor Hamidah, Senin (17/11/2025).
Ia menambahkan, pengabdian ini menggandeng Ibu-Ibu TK Ar Raudah Muslimat NU di RW 02/RT 03 sebagai mitra utama. Para peserta diharapkan menjadi contoh bagi warga sekitar dalam mengelola pekarangan rumah secara produktif dan berkelanjutan.
Tim PDPWM FT UPR yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari para dosen dan mahasiswa, yaitu Dr. Noor Hamidah, S.T., M.U.P.; Dwi Anung Nindito, S.T., M.T.; Frieda, S.T., M.T.; Dr. Mahdi Santoso, S.Hut., M.Sc.; serta dua mahasiswa pendamping, Nazwa dan Puput Khairani Kudadiri. Mereka berkolaborasi dalam seluruh rangkaian pendampingan, mulai dari identifikasi potensi lahan, penyuluhan, hingga praktik langsung bersama warga.
Pendampingan dimulai dengan kunjungan tim ke kelompok ibu-ibu TK Ar Raudah untuk mengenalkan konsep kebun organik serta mekanisme pelaksanaannya. Kunjungan tersebut juga menjadi ajang penjajakan minat dan kesiapan warga memulai kegiatan bercocok tanam di lingkungan rumah mereka.
Dwi Anung Nindito menjelaskan bahwa Pahandut Seberang memiliki potensi tanah pekarangan yang subur sehingga sangat mendukung pengembangan tanaman pangan skala rumahan. Ia menegaskan bahwa keterbatasan lahan bukan lagi hambatan untuk memenuhi kebutuhan harian jika dikelola dengan teknik urban farming.
“Kami melihat antusiasme ibu-ibu sangat tinggi. Potensi tanah pekarangan di daerah ini sangat layak dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis sayuran. Pendampingan ini membantu mereka mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat yang berdampak langsung bagi keluarga dan lingkungan,” ucap Dwi Anung.
Frieda, S.T., M.T., yang memandu sesi pelatihan, menekankan bahwa kegiatan tidak berhenti pada penanaman saja. Tim juga mengajarkan teknik pembibitan, pemeliharaan tanaman, serta cara merancang taman kecil yang estetis namun tetap produktif di lahan terbatas.
“Kreativitas warga sangat menentukan keberhasilan kebun organik. Kami ingin membangun pemahaman bahwa keindahan dan fungsi bisa berjalan beriringan. Pekarangan dapat menjadi ruang hidup yang asri sekaligus lumbung pangan keluarga,” tutur Frieda.
Sementara itu, Dr. Mahdi Santoso menekankan bahwa program ini memiliki sasaran jangka panjang berupa peluang wirausaha berbasis pertanian rumahan. Produksi sayuran yang meningkat dapat menjadi nilai tambah ekonomi bagi warga, terutama untuk memenuhi kebutuhan pasokan di lingkungan sekitar.
“Jika produksi pekarangan sudah stabil, warga bisa mengembangkan usaha kecil berbasis hasil panen. Ini sejalan dengan upaya menekan angka stunting melalui ketersediaan sayuran segar dan terjangkau,” kata Mahdi.
Tim PDPWM FT UPR juga menyampaikan apresiasi kepada Rektor UPR Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., dan Ketua LPPM Dr. Ir. Evi Veonica, M.S., atas dukungan melalui hibah pengabdian. Ucapan terima kasih turut diberikan kepada Kepala TK Ar Raudah Muslimat NU, Ibu Mila Hayati, S.Pd., dan pihak kelurahan yang membuka ruang kolaborasi.
“Kami berharap kerja sama ini menjadi awal yang baik bagi gerakan pangan keluarga di Pahandut Seberang. Dengan semangat kebersamaan, kebun organik dapat menjadi budaya baru yang membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tandas Noor. (Red/Adv)










