Palangka Raya – BPS Provinsi Kalimantan Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi statistik masyarakat dengan menyelenggarakan Workshop Wartawan 2025. Kegiatan ini mengundang awak media cetak dan elektronik sebagai bentuk sinergi untuk memperkuat pemahaman publik mengenai data statistik dan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026).
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa keberadaan media memiliki peran vital dalam mengomunikasikan hasil-hasil statistik agar mudah dipahami masyarakat. Menurutnya, kualitas penyampaian informasi sangat bergantung pada pemahaman para jurnalis terhadap data yang mereka muat dalam pemberitaan.
“Media berperan strategis dalam penyebarluasan data dan informasi statistik. Melalui workshop ini, kami ingin memastikan bahwa wartawan memiliki pemahaman yang kuat sehingga berita yang disampaikan kepada publik dapat mendukung pembangunan dan pengambilan kebijakan,” ujarnya dalam kegiatan yang berlangsung di aula BPS Kalteng lantai 2, Senin (24/11/2025).
Agnes menjelaskan bahwa SE2026 merupakan agenda pendataan besar yang melibatkan seluruh pelaku usaha di Indonesia. Karena itu, pemahaman yang tepat dari para wartawan sangat diperlukan agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat sebelum proses sensus dilaksanakan.
Ia menambahkan bahwa penyebaran informasi mengenai statistik membutuhkan narasi yang jelas dan tidak menimbulkan salah tafsir. Tujuan workshop ini salah satunya adalah memastikan tidak ada misinterpretasi dalam pemberitaan, terutama ketika data digunakan dalam konteks kebijakan pemerintah daerah.
“Kami ingin memastikan data statistik dimaknai secara tepat sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan ekonomi dan pembangunan di Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB ini turut menghadirkan Rusdy Nurdiansyah, Redaktur Media Republika sekaligus Ketua PWI Kota Depok, sebagai narasumber utama. Peserta akan mendapatkan materi mengenai metodologi statistik, cara membaca data, hingga teknik peliputan berbasis informasi akurat.
Menurut Agnes, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan para wartawan dalam menyajikan data statistik secara objektif tanpa menimbulkan bias. Hal ini akan berdampak positif pada pemahaman masyarakat, terutama menjelang pelaksanaan SE2026.
Ia juga menekankan pentingnya kemitraan antara BPS dan media sebagai bagian dari ekosistem informasi publik. Media dianggap sebagai kanal utama untuk memastikan program sensus dan survei nasional dapat diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Kerja sama dengan media adalah kunci keberhasilan sosialisasi kegiatan statistik. Kami berharap workshop ini memperkuat sinergi BPS dan insan pers demi menghadirkan data yang berkualitas untuk pembangunan Kalimantan Tengah,” tandas Agnes. (Red/Adv)










