PALANGKARAYA – Semarak Dies Natalis ke-62 Universitas Palangka Raya (UPR) memuncak melalui kegiatan jalan sehat yang berlangsung meriah. Sekitar 8.000 peserta memadati Halaman Rektorat UPR dan mengikuti kegiatan dengan penuh antusias.
Acara ini turut dihadiri Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran bersama Pj Sekda Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung, serta unsur Forkopimda dan berbagai mitra kerja UPR. Kehadiran para pejabat ini memperlihatkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi.
“Hari ini UPR sudah berusia 62 tahun dan ini bukan usia muda, tapi usia yang matang sekali. Artinya, UPR sudah banyak berkiprah di Kalimantan Tengah,” ujar Leonard saat menghadiri kegiatan, Sabtu (15/11/2025).
Leonard menyampaikan bahwa kolaborasi yang dibangun Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., mampu menghadirkan kegiatan Dies Natalis yang lebih inklusif dan terbuka.
Ia menilai UPR selama ini telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah di Kalimantan Tengah.
Salah satunya terlihat dari peran civitas akademika dalam pembangunan Bundaran Besar Palangka Raya, yang kini menjadi ikon kota dan pusat aktivitas masyarakat.
Leonard juga menyoroti pesatnya perkembangan UPR dalam beberapa tahun terakhir yang dinilai mencerminkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.
Termasuk rencana pembangunan auditorium baru berkapasitas 4.000 sampai 5.000 orang yang diproyeksikan menjadi sarana penting bagi berbagai kegiatan akademik dan publik.
Menurutnya, fasilitas baru tersebut akan memberi nilai tambah bagi pengembangan kampus dan membuka lebih banyak peluang kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dalam penyelenggaraan agenda ilmiah berskala besar.
Ia berharap kegiatan jalan sehat ini dapat memperkuat kebersamaan keluarga besar UPR dan memacu semangat inovasi demi kemajuan Kalimantan Tengah.
“Ini tentunya merupakan suatu kebanggaan bagi kita semua. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tentunya akan selalu bekerja sama. Ayo kita bersama-sama besarkan UPR ini, siapa lagi kalau bukan kita masyarakat Kalimantan Tengah,” tandas Leonard. (Red/Adv)










