PALANGKARAYA – Angka harapan hidup di Kalimantan Tengah terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, bayi yang lahir pada tahun 2025 memiliki umur harapan hidup (UHH) sebesar 74,01 tahun, naik 0,28 tahun dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, menilai capaian tersebut mencerminkan peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama dari sisi kesehatan.
“Dalam lima tahun terakhir, umur harapan hidup meningkat 0,91 tahun, dengan rata-rata pertumbuhan 0,25 persen per tahun,” ujar Agnes. Rabu (05/11/2025).
Ia menjelaskan, percepatan pertumbuhan ini juga dipengaruhi oleh membaiknya layanan kesehatan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat.
“Pertumbuhan UHH tahun ini mencapai 0,38 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan 2020–2024 yang sebesar 0,21 persen,” paparnya.
Selain itu, pembangunan fasilitas kesehatan yang semakin merata menjadi faktor penting peningkatan umur harapan hidup.
“Pemerataan tenaga kesehatan hingga ke pelosok turut memperpanjang angka harapan hidup bayi di Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Berdasarkan data BPS, capaian ini juga sejalan dengan meningkatnya IPM provinsi menjadi 74,86 pada 2025, naik 0,78 persen dari tahun sebelumnya.
“Semua dimensi pembangunan manusia tumbuh positif, ini kabar baik bagi kesejahteraan masyarakat,” ucap Agnes.
Ia menekankan bahwa kesehatan dan pendidikan adalah dua faktor kunci yang tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan manusia.
“Peningkatan IPM bukan sekadar angka, tetapi cerminan kualitas hidup yang makin layak dan sehat,” tandas Agnes. (Red/Adv)










