EKONOMI & BISNISHEADLINEPEMKOT PALANGKA RAYA

Nilai Tukar Petani Kalteng Menguat, Daya Beli Meningkat di Oktober 2025

11
×

Nilai Tukar Petani Kalteng Menguat, Daya Beli Meningkat di Oktober 2025

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Kepala BPS Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, S.Si., ME.

PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah mencatat, nilai tukar petani (NTP) gabungan pada Oktober 2025 mencapai 134,98. Angka ini naik 0,47 persen dibandingkan September 2025 yang sebesar 134,35.

Kepala BPS Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, S.Si., ME., menyebut peningkatan tersebut menjadi sinyal positif terhadap daya beli petani di wilayah pedesaan.

“Kenaikan ini menunjukkan kemampuan petani dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun biaya produksi mengalami perbaikan,” ujarnya, Senin (3/11/2025).

Menurut Agnes, kenaikan NTP didorong oleh meningkatnya indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,74 persen, yang lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,27 persen.

Baca Juga  Freddy Ering Yakin Visi-Misi Gubernur Kalteng Tetap Terlaksana, Dorong Efisiensi Hadapi Penurunan APBD 2026

“Secara sederhana, petani mendapatkan nilai tukar lebih baik atas hasil produksinya dibandingkan dengan biaya yang harus mereka keluarkan,” katanya.

BPS mencatat kenaikan NTP terjadi pada empat subsektor, yaitu tanaman pangan naik 0,20 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,76 persen, peternakan 1,06 persen, dan perikanan 0,68 persen.

“Kenaikan di empat subsektor ini menunjukkan adanya keseimbangan positif antara harga jual hasil produksi dengan kebutuhan konsumsi di tingkat rumah tangga petani,” jelas Agnes.

Selain itu, indeks konsumsi rumah tangga petani juga meningkat 0,34 persen, yang disebabkan naiknya harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (2,00 persen), makanan dan minuman (0,32 persen), transportasi (0,31 persen), serta penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,25 persen).

Baca Juga  Luas Panen Padi Kalimantan Tengah Turun 12,68 Persen Tahun Ini

Agnes menuturkan, peningkatan pada kelompok konsumsi ini mengindikasikan adanya aktivitas ekonomi pedesaan yang tetap dinamis.

“Artinya, meski terjadi kenaikan harga di beberapa kelompok, petani masih memiliki kemampuan untuk beradaptasi,” katanya.

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) juga naik 0,69 persen dari 138,67 menjadi 139,62.

“Peningkatan NTUP ini menandakan kondisi usaha tani di Kalimantan Tengah semakin efisien dan produktif,” terang Agnes.

Ia menambahkan, sepanjang tahun 2025, kinerja petani Kalimantan Tengah cukup menggembirakan. Sejak Januari, NTP terus naik dari 133,78 hingga mencapai 134,98 pada Oktober 2025.

Baca Juga  OJK Kalteng Ajak Pelajar Wujudkan Pasar Modal Berkelanjutan

“Harapan kami, tren positif ini terus berlanjut, sehingga kesejahteraan petani semakin meningkat dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah,” tandas Agnes. (Red/Adv)

+ posts