PALANGKARAYA – Inflasi Kota Palangka Raya hingga Agustus 2025 tercatat masih terkendali meski mengalami peningkatan. Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, dalam keterangan resminya.
Berdasarkan data Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi naik dari 0,96 persen pada Maret 2025 menjadi 1,85 persen pada Agustus 2025. Kondisi tersebut masih dinilai aman dengan Month-to-Month deflasi 0,08 persen, Year-to-Date inflasi 1,19 persen, serta Year-on-Year inflasi 1,85 persen.
“Kenaikan ini tetap dalam batas aman. Namun, kita tetap waspada agar harga pangan tidak melonjak tajam. Pemerintah Kota Palangka Raya terus berupaya mengantisipasi dengan berbagai langkah pengendalian,” ucap Zaini, Rabu (24/9/2025).
Ia menjelaskan, pemerintah kota mengedepankan konsep 4K untuk mengendalikan inflasi. Konsep ini mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif kepada masyarakat.
Strategi tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, sehingga perekonomian daerah tetap tumbuh dan tidak tertekan oleh gejolak harga.
“Langkah ini penting agar daya beli masyarakat tetap terjaga dan roda perekonomian daerah tidak terganggu. Pengendalian inflasi bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif semua pihak,” jelasnya.
Selain itu, Pemko Palangka Raya menggelar Pasar Penyeimbang di Pasar Datah Manuah setiap Sabtu sepanjang September 2025 sebagai upaya intervensi pasar.
Pasar Penyeimbang difokuskan untuk menyediakan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah sehingga mampu menahan potensi lonjakan harga.
Kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat terkait kondisi harga di lapangan.
“Pasar Penyeimbang merupakan bentuk nyata hadirnya pemerintah di tengah masyarakat. Melalui mekanisme ini, kita berusaha menjaga kestabilan harga sekaligus memberi ruang bagi masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” tandas Zaini. (Red/Adv)