SEMARANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar OJK Digital Financial Innovation Day (OJK Digination Day) 2025 di Semarang, Selasa, 12 Agustus 2025. Acara ini menjadi wadah tahunan untuk menilai perkembangan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) dan memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.
Kegiatan ini bertepatan dengan dua tahun terbentuknya Bidang Pengawasan IAKD OJK, pasca diberlakukannya UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang P2SK.
Kepala Eksekutif Pengawas IAKD OJK, Hasan Fawzi, menegaskan bahwa percepatan adopsi teknologi keuangan akan memperluas akses dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional.
“Industri ini harus terus memperkaya pilihan produk dan layanan keuangan, memperluas basis investor, serta meningkatkan likuiditas pasar,” kata Hasan, Selasa (12/8/2025).
Ia menambahkan, melalui OJK Digination Day 2025 dibangun kolaborasi antara regulator, industri, dan masyarakat digital sebagai kunci keberhasilan transformasi keuangan.
Menurut Hasan, partisipasi aktif seluruh pelaku industri IAKD sangat dibutuhkan agar produk inovatif berbasis teknologi tetap relevan dengan kebutuhan pasar.
Berdasarkan data OJK, hingga Juli 2025 terdapat 30 penyelenggara ITSK dan 23 ekosistem aset keuangan digital yang telah mengantongi izin resmi.
Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan forum ini di Semarang. Ia menilai digitalisasi akan meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta transparansi sistem keuangan daerah.
OJK juga meluncurkan Pedoman Keamanan Siber untuk Penyelenggara Aset Keuangan Digital, yang diharapkan memperkuat ketahanan platform dan melindungi data konsumen.
Selain itu, kerja sama dengan ILO dalam digitalisasi ekosistem industri sapi perah diperkenalkan, untuk mendukung produktivitas peternak dan akses pembiayaan formal.
“Digitalisasi keuangan daerah menjadi tonggak penting mewujudkan sistem yang transparan, efisien, dan inklusif,” tandas Sumarno. (Red/OJK)
