PALANGKARAYA – Aksi nyata pelestarian lingkungan hidup kembali dilakukan oleh umat Hindu di Kalimantan Tengah. Bertempat di Pura Sali Paseban Batu Tangkiling, Palangka Raya, kegiatan pelepasliaran satwa dan penanaman pohon dilaksanakan penuh semangat pada Sabtu (12/07/2025).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Bidang Bimas Hindu Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah bersama pimpinan lembaga Hindu setempat.
Sebanyak 50 ekor burung, 100 bibit ikan lele, dan 50 bibit ikan mas dilepasliarkan ke habitatnya. Selain itu, juga ditanam 120 bibit pohon matoa untuk menghijaukan kawasan sekitar pura.
Kabid Bimas Hindu, I Made Adnyana, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Green Dharma dan bentuk penguatan ekoteologi yang menjadi arah kebijakan Kemenag.
“Kita harus terdepan dalam pelestarian lingkungan serta merawat bumi ini,” ujar Adnyana, Sabtu (12/07/2025).
Ia berharap kegiatan ini mampu mendorong seluruh umat Hindu untuk ikut berpartisipasi menanam pohon, baik di tempat ibadah maupun di lingkungan rumah masing-masing.
Menurutnya, implementasi Tri Hita Karana tak hanya berhenti pada tataran doktrin, tapi harus menjadi laku hidup sehari-hari dalam menjaga alam.
Ketua MBAHK Palangka Raya, Walter S. Penyang, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen menjaga harmoni semesta yang berdampak luas bagi kehidupan sosial dan spiritual.
“Merawat lingkungan tidak bisa kita lihat hasilnya dalam satu atau dua bulan, tapi bertahun-tahun yang akan datang,” tandas Walter. (Red/Adv)