PALANGKARAYA – Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis wilayah dan data dalam menyusun strategi pengentasan kemiskinan. Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang digelar di Aula Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangka Raya.
“Kita perlu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Setiap pihak memiliki peran strategis yang harus dioptimalkan,” ujarnya, belum lama ini.
Zaini menyebut bahwa tiap wilayah memiliki karakteristik unik yang tidak bisa dipukul rata. Karena itu, penanganan kemiskinan harus disesuaikan dengan situasi setempat, baik dari aspek budaya, ekonomi, maupun geografis.
Menurutnya, kebijakan publik hanya akan efektif bila dirancang berdasarkan data faktual dan pemetaan yang tajam. Ia menilai hal ini bisa memperkuat akurasi program dan menurunkan risiko ketidaktepatan sasaran.
Zaini menyoroti pentingnya sinergi antarinstansi vertikal dan horizontal agar program penanggulangan tidak berjalan sendiri-sendiri dan tidak tumpang tindih.
Ia juga menekankan bahwa masyarakat harus dilibatkan sejak proses perencanaan agar program yang dilahirkan benar-benar sesuai kebutuhan lapangan dan mendapat dukungan dari penerima manfaat.
Dalam pelaksanaan program, ia mendorong pemerintah dan mitra untuk tidak hanya fokus pada hasil administratif, tetapi juga pada kualitas dampak sosial yang dihasilkan.
Ia menyampaikan harapan agar forum koordinasi ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi dan mempercepat implementasi kebijakan penanggulangan kemiskinan.
Zaini juga menambahkan bahwa konsistensi dalam pelaksanaan dan keberanian untuk mengevaluasi adalah dua faktor penting agar program berjalan berkelanjutan.
“Kemiskinan adalah tanggung jawab bersama, dan hanya bisa diselesaikan dengan kebersamaan,” tandas Zaini. (Red/Adv)