PALANGKARAYA – Kabar menggembirakan datang dari Kota Palangka Raya yang berhasil menempati posisi kedua terbaik dalam aksi konvergensi penurunan stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2025.
Pencapaian ini disebut sebagai hasil kerja keras lintas sektor yang konsisten dan fokus terhadap kelompok rentan. Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo Sigit pun menyatakan apresiasinya secara terbuka.
“Kami mengapresiasi atas capaian itu. Keberhasilan ini menunjukkan buah hasil kolaborasi lintas sektor dalam menangani persoalan gizi dan kesehatan anak,” ujar Sigit, Sabtu (05/07/2025).
Penurunan angka stunting yang signifikan terlihat dari catatan data, yakni dari 28 persen pada tahun 2023 menjadi 19,1 persen pada 2024, yang mencerminkan langkah nyata di lapangan.
Salah satu faktor utama yang turut mendorong capaian ini adalah penggunaan data berbasis wilayah yang akurat serta intervensi yang langsung menyasar keluarga berisiko tinggi.
Tak hanya itu, keterlibatan masyarakat melalui Gerakan Orang Tua Asuh menjadi inovasi yang membantu memperluas jaringan bantuan gizi dan pendampingan anak-anak yang mengalami hambatan pertumbuhan.
Sigit menekankan pentingnya menjaga ritme kolaboratif ini agar dapat menjadi budaya kerja dan bukan hanya proyek jangka pendek semata.
Ia menyatakan perlunya konsistensi dalam hal edukasi masyarakat, penguatan kader posyandu, serta sinergi antarorganisasi dalam menjalankan program.
Upaya penanganan stunting tidak bisa hanya bertumpu pada dinas terkait, namun memerlukan keterlibatan penuh seluruh elemen kota, dari RT hingga pengambil kebijakan.
“Keberhasilan ini harus jadi pemicu semangat untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan, agar Kota Palangka Raya menjadi kota yang sehat dan unggul,” tandas Sigit. (Red/Adv)
