PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya mulai menyusun arah baru kebijakan pembangunan lima tahun mendatang dengan menempatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai tumpuan utama. Strategi ini dibahas dalam Sidang Paripurna Ke-5 DPRD Kota Palangka Raya bersama unsur eksekutif.
Wakil Wali Kota Achmad Zaini menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan proyeksi fiskal yang lebih realistis sebagai basis dalam menyusun RPJMD 2025–2029.
“Kami berkomitmen melakukan proyeksi pendapatan yang realistis dan memastikan program prioritas dalam RPJMD dapat didukung dengan sumber anggaran yang memadai,” ujarnya, Jumat (20/06/2025) kemarin.
Menurutnya, evaluasi menyeluruh terhadap capaian PAD sebelumnya menjadi bagian penting untuk merumuskan strategi baru yang lebih adaptif terhadap tantangan ekonomi lokal dan nasional.
Ia menambahkan bahwa sektor-sektor baru yang berpotensi menjadi penyumbang PAD mulai dipetakan secara sistematis agar bisa dikembangkan secara optimal.
“Strategi ini kami susun agar setiap program dapat berjalan efektif, tanpa membebani keuangan daerah di masa mendatang. Pendapatan daerah harus diperkuat agar pembangunan tidak terhambat,” katanya.
Zaini juga menyatakan bahwa penguatan PAD harus diiringi oleh sistem pengelolaan anggaran yang efisien, akuntabel, dan tepat sasaran.
Dalam RPJMD mendatang, pemerintah akan memastikan bahwa belanja daerah benar-benar berpihak pada kebutuhan masyarakat dan berdampak nyata.
“Setiap rupiah yang dibelanjakan harus memberi dampak nyata bagi masyarakat. Karena itu, transparansi dan pengawasan terhadap PAD sangat kami perhatikan,” jelas Zaini.
Ia menegaskan bahwa komitmen ini bukan hanya soal angka, tetapi soal keberlanjutan dan tanggung jawab jangka panjang terhadap pembangunan.
“Ini bagian dari upaya kami untuk menjadikan Palangka Raya sebagai kota yang tumbuh dengan kekuatan sendiri, berpijak pada potensi daerah, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata,” tandas Zaini. (Red/Adv)