BUNTOK – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh Buntok terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan membuka berbagai kanal pengaduan publik. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk komitmen rumah sakit dalam merespons secara cepat dan tepat terhadap keluhan atau masukan dari masyarakat, guna mendukung terwujudnya pelayanan kesehatan yang lebih optimal.
Kepala Humas RSUD Jaraga Sasameh, Nurmila, S.ST, MM menyampaikan bahwa layanan pengaduan yang disediakan ini merupakan bentuk keterbukaan rumah sakit dalam menerima kritik dan saran dari masyarakat. Menurutnya, semua masukan yang diterima akan dijadikan bahan evaluasi demi perbaikan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit.
“Dalam memberikan pelayanan kesehatan, di RSUD JS kami siap menerima kritik dan saran dari masyarakat sesuai dengan alur, untuk perbaikan pelayanan yang maksimal,” kata Nurmila kepada awak media, belum lama ini.
Ia menegaskan bahwa setiap pengaduan masyarakat akan ditangani secara cepat dan profesional. Pihaknya memastikan bahwa pengaduan yang masuk akan diproses dalam waktu maksimal 1×24 jam, kemudian diteruskan kepada bidang terkait dengan instruksi untuk memberikan respon dan tindakan dalam durasi yang sama.
“Dengan adanya keluhan dari masyarakat, maka itu akan memberikan dampak terbaik bagi RSUD JS Buntok ke depannya dalam menjalankan tugas dan fungsi memberikan pelayanan prima,” ujarnya.
Untuk memudahkan masyarakat dalam menyampaikan keluhan, RSUD Jaraga Sasameh telah membuka berbagai jalur komunikasi. Pengaduan dapat dilakukan melalui pesan singkat WhatsApp, akun media sosial resmi Facebook RSUD JS Buntok, serta fasilitas kotak saran yang tersedia di lingkungan rumah sakit.
“Bahkan kami juga menyediakan di rumah sakit semacam kotak atau box untuk melakukan kritik dan saran. Banyak portal-portal yang kita buka dan terbuka untuk masyarakat untuk perbaikan pelayanan kami,” jelas Nurmila.
Keberadaan sistem pengaduan terbuka ini diharapkan dapat mendorong masyarakat lebih aktif menyampaikan pengalaman mereka, baik berupa keluhan, masukan, maupun saran terhadap layanan yang diterima. Ini juga menjadi langkah konkret manajemen rumah sakit untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik.
Nurmila juga menekankan bahwa hubungan yang baik antara rumah sakit dan masyarakat tidak hanya dibangun dari sisi pelayanan medis semata, namun juga dari rasa nyaman dan kepercayaan yang terus dijaga melalui komunikasi yang terbuka.
“Karena masyarakat Barsel adalah pelanggan tetap kami, bagaimana rasa nyaman ini harus dibangun bersama untuk lebih baik ke depannya,” tandas Nurmila. (Red/Adv)
