PALANGKARAYA – Usai melakukan kunjungan kerja ke wilayah barat Kalimantan Tengah, Gubernur H. Agustiar Sabran langsung melakukan inspeksi mendadak ke SMA Negeri 3 Palangka Raya. Kunjungan ini dilakukan tanpa jadwal resmi dan menjadi sinyal tegas bahwa sektor pendidikan tetap dalam radar utama perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Sidak mendadak tersebut menunjukkan keseriusan Gubernur dalam memastikan kualitas pendidikan di ibu kota provinsi, termasuk kesiapan sekolah dalam mengadopsi sistem pembelajaran berbasis teknologi.
“Kurang lebih pukul sebelas malam, Pak Gubernur memberikan arahan agar besok pagi dilakukan sidak. Kami langsung memutuskan untuk mengunjungi SMAN 3 Palangka Raya,” ujar Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, belum lama ini.
Dalam tinjauannya, Gubernur Agustiar secara langsung mengecek kondisi ruang kelas serta pelaksanaan digitalisasi pembelajaran di sekolah tersebut. Fokus utamanya adalah memastikan integrasi teknologi sudah berjalan sesuai target program pendidikan provinsi.
Dari hasil pantauan, terungkap bahwa dari total 34 rombongan belajar, baru lima kelas yang telah dilengkapi papan tulis digital. Angka ini dinilai masih terlalu rendah dan perlu ditingkatkan secara signifikan.
“Ini masih jauh dari harapan. Percepatan digitalisasi menjadi salah satu prioritas utama dalam pembangunan pendidikan kita,” tegas Reza.
Tak hanya soal teknologi, Gubernur juga menyoroti aspek estetika sekolah, khususnya kondisi cat dinding yang mulai kusam. Ia menilai bahwa kenyamanan visual turut memengaruhi semangat belajar siswa.
Menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pendidikan telah menginstruksikan kepada seluruh SMA, SMK, dan SLB se-Kalteng untuk segera mengajukan permohonan pengecatan ulang melalui jalur administrasi resmi.
“Sekolah yang tampil bersih dan menarik bisa membangun atmosfer belajar yang positif. Gubernur menekankan pentingnya kenyamanan, keamanan, dan keindahan ruang belajar,” tambah Reza.
Ia juga menegaskan bahwa pembenahan sarana dan prasarana pendidikan tidak hanya fokus pada hal besar, tetapi juga pada detail yang langsung dirasakan oleh peserta didik dan tenaga pengajar di lapangan.
Kehadiran langsung Gubernur ke sekolah ini diharapkan menjadi pemicu bagi satuan pendidikan lainnya untuk lebih aktif berbenah, serta terbuka menyampaikan kebutuhan prioritasnya kepada pemerintah daerah.
“Jika ruang kelas sudah nyaman dan fasilitas digital memadai, maka proses belajar-mengajar akan berjalan lebih maksimal,” tandas Reza. (Red/Adv)