PALANGKARAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus melanjutkan langkah konkret dalam menurunkan angka stunting melalui program Genting atau Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Capaian tahun sebelumnya menjadi semangat untuk memperluas jangkauan di tahun 2025.
Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menjelaskan dalam kegiatan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota terhadap percepatan penurunan stunting bahwa kolaborasi antar pihak menjadi kunci keberhasilan. Acara digelar di Aurila Hotel Palangka Raya.
“Angka ini menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Kami terus berupaya agar prevalensi stunting bisa ditekan semaksimal mungkin dengan melibatkan semua elemen,” ucap Fairid, Senin (30/06/2025) kemarin.
Menurutnya, pada tahun 2024 terdapat 238 balita yang menjadi target intervensi, sementara 2025 difokuskan pada 19 dari 30 kelurahan sebagai lokus penanganan stunting.
Program Genting menyasar 142 Baduta yang didampingi oleh para orang tua asuh dari kalangan pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pendekatan ini diharapkan mampu memberikan perhatian lebih kepada anak-anak dengan kondisi stunting.
Tidak berhenti di intervensi gizi, Pemko juga mengarahkan dukungan pada sektor pemukiman. Pemerintah menyediakan program rumah murah bagi keluarga yang belum memiliki hunian sendiri.
Fairid menyebut ada 52 keluarga sasaran yang belum memiliki rumah, dan akan menjadi prioritas dalam program rumah tanpa DP dan cicilan ringan.
Sementara itu, tujuh dari 45 keluarga lainnya yang sudah memiliki rumah, tapi dalam kondisi tidak layak, akan mendapat bantuan perbaikan melalui program bedah rumah.
“Kami ingin anak-anak ini tumbuh di rumah yang nyaman dan sehat, sebagai bagian dari ekosistem pendukung tumbuh kembang yang optimal,” tandas Fairid. (Red/Adv)