PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pelaksanaan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Kolaborasi ini bertujuan menghasilkan data yang akurat guna mendukung kebijakan strategis terkait literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menyatakan bahwa survei ini akan menjadi salah satu program prioritas tahun 2025, dengan penerapan metode terkini untuk menjamin kualitas data yang dihasilkan.
“Sinergi antara BPS dan OJK ini diharapkan mampu menghadirkan data yang relevan dan akurat sehingga dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan strategis,” ujarnya, Sabtu (10/01/2025) di Palangkaraya.
Ia menuturkan, kerjasama ini mencakup berbagai tahapan survei mulai dari perencanaan, koordinasi teknis, penarikan sampel, hingga evaluasi hasil survei.
“Proses ini dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan koordinasi erat antara kedua lembaga untuk memastikan kelancaran setiap tahapan,” ujarnya lagi.
Agnes juga menjelaskan bahwa hasil survei tersebut akan menjadi rujukan penting dalam memperkuat tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Kalimantan Tengah.
“Melalui data yang akurat, kami optimis dapat mendukung kebijakan yang lebih tepat sasaran guna meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap layanan keuangan,” tandas Agnes. (Red/*)