MUARA TEWEH – Pemerintah Kabupaten Barito Utara menegaskan komitmen untuk memperluas sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hingga ke seluruh desa sebagai langkah strategis meningkatkan pemahaman masyarakat. Hal ini disampaikan Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, dalam menindaklanjuti upaya peningkatan keaktifan peserta JKN.
Bupati menjelaskan bahwa pencapaian UHC prioritas kategori Madya dengan kepesertaan 100 persen dan keaktifan 88 persen merupakan hasil kerja besar bersama. Namun ia menilai masih terdapat ruang untuk memperkuat pemahaman masyarakat agar program ini berjalan lebih efektif di akar rumput.
“Capaian UHC merupakan kebanggaan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana masyarakat benar-benar memahami manfaat JKN dan memanfaatkannya. Pemahaman ini harus sampai ke seluruh desa agar tidak ada lagi warga yang bingung tentang mekanisme layanan,” ujar Shalahuddin, Jumat (21/11/2025).
Menurutnya, warga desa seringkali menghadapi keterbatasan informasi dan akses, sehingga edukasi harus dilakukan secara sederhana, jelas, dan langsung menyentuh kebutuhan mereka. Ia menilai sosialisasi yang baik akan mendorong masyarakat lebih sadar menjaga keaktifan kepesertaannya.
“Masyarakat desa membutuhkan pendekatan yang membuat mereka merasa dekat dengan informasi. Mereka perlu diberikan contoh nyata, penjelasan rinci, dan pendampingan yang membuat mereka percaya bahwa program ini hadir untuk membantu kebutuhan kesehatan mereka,” tambahnya.
Shalahuddin menyebut bahwa Pemkab Barito Utara akan melibatkan berbagai unsur desa dalam proses sosialisasi, mulai dari aparatur desa, kader posyandu, tenaga kesehatan, hingga kelompok tani maupun organisasi perempuan di wilayah setempat.
Ia juga menekankan bahwa edukasi JKN harus dilakukan secara berkelanjutan, bukan hanya ketika ada kegiatan khusus. Menurutnya, konsistensi penyampaian informasi akan membentuk kebiasaan masyarakat dalam memastikan status kepesertaan mereka tetap aktif.
Selain sosialisasi langsung, Bupati turut mendorong penggunaan media lokal dan pengumuman desa sebagai sarana memperluas jangkauan informasi, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki akses media digital.
Kolaborasi dengan BPJS Kesehatan juga disebutnya sangat penting, baik dalam menyediakan materi edukasi maupun memperluas kegiatan pendampingan di lapangan. Ia menilai sinergi tersebut akan memperkuat efektivitas program.
“Dengan kolaborasi bersama, saya berharap pemahaman akan pentingnya program JKN dapat terus disosialisasikan dan menjangkau seluruh masyarakat desa,” tandas Shalahuddin. (Red/Adv)










