EKONOMI & BISNISHEADLINENASIONAL

BI Edukasi Wartawan Kalteng Tentang Keaslian dan Ketahanan Rupiah

13
×

BI Edukasi Wartawan Kalteng Tentang Keaslian dan Ketahanan Rupiah

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Analis Yunior Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Nurul Hakim.

JAKARTA – Sebanyak 30 wartawan dari berbagai media di Kalimantan Tengah (Kalteng) mengikuti pelatihan khusus bersama Bank Indonesia (BI) melalui kegiatan Forum Komunikasi Media (FKM) 2025, Kamis, 09 Oktober 2025. Acara berlangsung di Hotel Milenium Sirih, Jakarta Pusat, difasilitasi oleh Kantor Perwakilan Wilayah BI Kalimantan Tengah.

Pelatihan ini menghadirkan Analis Yunior Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Nurul Hakim, yang memaparkan tema “Peran BI dalam Pengelolaan Uang Rupiah serta Mekanisme Pelaporan.”

Nurul menjelaskan, seluruh proses pengelolaan uang Rupiah dilakukan secara terintegrasi, mulai dari perencanaan, pencetakan, pengedaran, hingga pemusnahan.

Baca Juga  Pelantikan Shalahuddin–Felix, Agustiar Sabran Serukan Sinergi Bangun Barito Utara

“BI merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang mengedarkan Rupiah kepada masyarakat. Setiap proses dijalankan sesuai amanat Undang-Undang Mata Uang dan dilakukan dengan koordinasi ketat bersama pemerintah,” ujarnya, Kamis (09/10/2025) pagi.

Ia menambahkan, inovasi keamanan uang terus dikembangkan melalui teknologi mutakhir yang diterapkan pada Uang Rupiah Tahun Emisi 2022 (TE 2022).

Seri uang tersebut telah dilengkapi dengan fitur keamanan seperti benang pengaman microlenses, tinta berubah warna (OVMI), dan penguatan elemen Ultra Violet (UV), sehingga lebih sulit dipalsukan serta tahan lama.

“Desain TE 2022 dirancang agar Rupiah semakin Indah, amaN, dan TAhaN lama atau INTAN. Bahkan, seri ini meraih penghargaan internasional sebagai Best New Banknote Series dari IACA tahun 2023,” tutur Nurul.

Baca Juga  Kalteng Siap Jadi Lumbung Pangan Baru, Edy Pratowo: Kami Jawab Kepercayaan Pusat dengan Kerja Nyata

Selain itu, BI memiliki laboratorium analisis uang palsu bernama Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC) serta empat Regional Counterfeit Analysis Center (BI-RCAC) di sejumlah provinsi.

Kedua fasilitas tersebut berfungsi memverifikasi keaslian uang yang diragukan dan menjadi pusat data peredaran uang palsu secara nasional.

“Melalui BI-CAC, masyarakat dapat melaporkan uang yang diragukan keasliannya dan BI akan melakukan verifikasi bersama aparat hukum,” jelasnya.

Menutup paparannya, Nurul mengajak masyarakat memperkuat kesadaran melalui program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah (CBP Rupiah).

Baca Juga  Bupati Katingan Ajak Pengurus Posyandu Tingkatkan Pelayanan dan Kesadaran Kesehatan Masyarakat

“Rupiah bukan sekadar alat tukar, tetapi simbol kedaulatan dan persatuan bangsa,” tandas Nurul. (Red/Adv)

+ posts