PALANGKA RAYA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalimantan Tengah bersama Kelurahan Kalampangan menggelar sosialisasi pengurangan sampah sekaligus mendorong peningkatan ekonomi sirkular. Kegiatan ini disambut antusias warga karena membawa harapan baru dalam mengelola sampah secara produktif.
Lurah Kalampangan, Yunita Martina, menjelaskan program ini merupakan bagian dari gerakan kampung iklim yang diinisiasi DLH. Kalampangan dipilih karena dianggap memiliki potensi yang besar untuk menjadi pionir dalam penerapan konsep lingkungan berkelanjutan.
“Kelurahan Kalampangan dipilih karena dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai percontohan kampung iklim di Kalteng,” jelas Yunita, Senin (29/09/2025).
Ia menuturkan, sosialisasi lebih menekankan pada perubahan pola pikir masyarakat agar sampah tidak lagi dianggap sebagai beban, melainkan sebagai aset yang bisa memberi nilai tambah.
Dalam kegiatan itu, masyarakat diberikan contoh nyata bagaimana sampah plastik dapat diolah kembali menjadi produk kreatif seperti tas belanja dan barang pakai sehari-hari lainnya.
Warga juga diajak memahami konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai kebiasaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan rumah tangga untuk mengurangi timbulan sampah.
Menurut Yunita, manfaat dari program ini tidak hanya berdampak pada berkurangnya volume sampah di TPA, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Ia menambahkan, kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah menjadi kunci utama keberhasilan program.
Pihaknya berharap kegiatan ini mampu menggerakkan partisipasi masyarakat luas sehingga Kalampangan bisa menjadi model kampung yang peduli lingkungan sekaligus mandiri secara ekonomi.
“Dengan keterlibatan aktif masyarakat, manfaat program ini bisa dirasakan bersama,” tandas Yunita. (Red/Adv)