AKADEMIKAHEADLINEHUKUM & PERISTIWAPEMKOT PALANGKA RAYAPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

UPR Bangun Budaya Antikorupsi Melalui Kuliah Umum Bersama Kejati Kalteng

9
×

UPR Bangun Budaya Antikorupsi Melalui Kuliah Umum Bersama Kejati Kalteng

Sebarkan artikel ini

PALANGKA RAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) menegaskan sikap terhadap pentingnya tata kelola pendidikan yang bersih melalui kuliah umum peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah, Nurcahyo Jungkung Madyo, S.H., M.H.

Rektor UPR, Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S., IPU mengatakan bahwa HAKORDIA menjadi momentum penting bagi perguruan tinggi untuk memperkuat kesadaran integritas mahasiswa agar mampu menjawab tantangan etika di masa depan.

“Perguruan tinggi memiliki tanggung jawab moral untuk menanamkan budaya antikorupsi sejak dini, tidak hanya lewat kebijakan, tetapi melalui pembelajaran dan keteladanan,” ujarnya di Aula Rahan, Rabu (10/12/2025).

Baca Juga  Stabilitas Sektor Keuangan Kalteng Menguat Menopang Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Ia menyebut mahasiswa sebagai elemen strategis yang berperan dalam membangun tata kelola bangsa yang bebas praktik korupsi dan sarat nilai kemanusiaan.

Prof. Salampak menegaskan kampus wajib menjadi ruang pembinaan karakter yang memprioritaskan kejujuran dan kepedulian publik sebagai fondasi moral bagi generasi muda.

“Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan yang harus berani menjaga integritas,” tegasnya di hadapan ratusan mahasiswa berbagai program studi.

Di sisi lain, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalteng, Nurcahyo Jungkung Madyo memaparkan upaya kejaksaan memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih melalui kerja bidang Intelijen dan Datun dalam pencegahan, serta Pidsus dalam penindakan hukum.

Baca Juga  DPRD Kalteng Ingatkan Pemerintah Waspadai Lonjakan Harga Pangan Jelang Nataru

“Pemberantasan korupsi tidak hanya tugas aparat penegak hukum. Semua pihak harus ikut ambil bagian, termasuk dunia pendidikan yang menjadi fondasi pembentukan kesadaran hukum,” katanya.

Nurcahyo menilai kolaborasi kampus dan kejaksaan penting untuk membentuk ekosistem antikorupsi yang lebih kuat, dengan mahasiswa sebagai penggerak kontrol sosial.

Menurutnya, pemahaman integritas harus dibangun sejak dini agar menjadi karakter yang melekat dan bukan hanya wacana tanpa tindakan nyata.

“Kesadaran integritas harus ditanamkan sejak dini agar menjadi karakter yang melekat dalam kehidupan berbangsa,” tambahnya.

Ia kembali mengajak mahasiswa menerapkan komitmen antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari karena integritas sejatinya adalah perilaku yang perlu dirawat secara konsisten.

Baca Juga  Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemprov Kalteng Intensifkan Pengawasan Harga Pangan

Kegiatan berlangsung interaktif melalui diskusi terbuka, mencerminkan antusiasme mahasiswa yang tinggi terhadap isu pemberantasan korupsi dan pentingnya nilai integritas.(Red/Adv)

+ posts