AKADEMIKAHEADLINE

UPR Dorong Inklusivitas Lewat Sosialisasi Pendidikan Ramah Anak

11
×

UPR Dorong Inklusivitas Lewat Sosialisasi Pendidikan Ramah Anak

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Narasumber dan peserta melakukan sesi foto bersama di sela-sela acara.

PALANGKARAYA – Universitas Palangka Raya (UPR) kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberagaman dalam pendidikan dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertajuk “Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif yang Aman, Ramah, dan Menyenangkan” pada Sabtu (2/8/2025).

Bertempat di Aula PPIIG UPR, kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat Prodi Agribisnis yang melibatkan berbagai sektor pendidikan dan non-pendidikan demi mendukung praktik pendidikan inklusif di Kalimantan Tengah.

Sekretaris Prodi Agribisnis, Dr. Betrixia Barbara, SP., M.Si., menyampaikan bahwa agribisnis sebagai disiplin ilmu juga bisa berkontribusi dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.

Baca Juga  Perda Lingkungan Hidup Diharapkan Atasi Konflik Tapal Batas

“Bidang pertanian bisa menjadi media belajar yang kontekstual dan membumi, tempat semua anak belajar tanpa rasa takut atau dikucilkan,” tuturnya, Sabtu (2/8/2025).

Ia menjelaskan bahwa pendekatan interdisipliner adalah kunci utama untuk mewujudkan lingkungan belajar yang inklusif, karena setiap sektor punya peran dalam mengakomodasi kebutuhan siswa dari latar belakang berbeda.

Acara ini diikuti oleh lebih dari 150 peserta baik secara daring maupun luring. Mereka terdiri atas guru, dosen, mahasiswa, komunitas orang tua ABK, hingga praktisi pendidikan.

Kepala SDN 4 Palangka, Dr. Hartani, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa inklusi bukan semata-mata niat, melainkan butuh dukungan konkret, terutama dalam hal sarana dan pelatihan.

Baca Juga  Kolaborasi Akademik dan Pemerintah Perkuat Kebijakan Lingkungan

“Kami siap mendidik semua anak, tapi juga butuh media dan fasilitas yang memungkinkan semua anak belajar secara setara,” ujarnya.

Sosialisasi ini turut menghadirkan Jayani dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya dan Dr. Utomo dari ULM Banjarmasin, yang membagikan pengalaman dan solusi dalam mengatasi hambatan dalam pendidikan inklusif.

Kegiatan ini juga didukung oleh institusi lintas agama seperti IAHN dan IAKN Palangka Raya, serta komunitas belajar dari SDN 1 Menteng, sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan yang menyatukan.

Baca Juga  DPRD Kalteng Dorong Orang Tua Aktif Awasi Konten Digital Anak

“Semua pihak punya tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal,” tandas Betrixia. (Red/Adv)

+ posts