PALANGKA RAYA – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah resmi meluncurkan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Pendidikan 2025 yang menitikberatkan pada dua fokus utama: revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam mendorong percepatan pemerataan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program tersebut di wilayah Kalteng. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan provinsi telah melakukan pemetaan sekolah prioritas, khususnya yang berada di wilayah pedalaman dan tertinggal, untuk segera mendapat intervensi revitalisasi.
“Kami siap mendukung penuh program revitalisasi sekolah dan digitalisasi pembelajaran ini. Di Kalimantan Tengah, kami telah memetakan sekolah-sekolah prioritas yang membutuhkan peningkatan infrastruktur, terutama yang berada di wilayah pedalaman dan terpencil,” ujar Reza, belum lama ini.
Program PHTC 2025 dirancang untuk merevitalisasi secara menyeluruh sebanyak 10.440 sekolah di seluruh Indonesia. Revitalisasi ini mencakup perbaikan fisik bangunan, pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran, serta peningkatan kualitas layanan pendidikan berbasis digital.
Selain itu, pemerintah pusat juga menargetkan distribusi 300.000 papan tulis digital (Smart Board) ke berbagai jenjang satuan pendidikan sebagai bagian dari proses percepatan transformasi digital di sektor pendidikan.
Menurut Reza, semangat program PHTC sejalan dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan Kalimantan Tengah yang telah lebih dulu menerapkan prinsip digitalisasi di berbagai lini. Ia menyebut bahwa program sekolah dan kuliah gratis Gubernur H. Agustiar Sabran turut mendorong percepatan teknologi pembelajaran, termasuk distribusi TV interaktif dan papan tulis digital ke sekolah-sekolah terpencil.
“Kami menyambut baik rencana distribusi Smart Board dari pemerintah pusat. Ini sangat membantu daerah seperti Kalimantan Tengah, di mana akses terhadap teknologi pembelajaran masih menjadi tantangan,” tambah Reza.
Ia menekankan bahwa dukungan dari pemerintah pusat akan memperkuat fondasi yang telah dibangun oleh pemerintah daerah dalam mewujudkan pemerataan layanan pendidikan yang adil dan berkualitas.
Reza menyampaikan bahwa sinergi antara pusat dan daerah merupakan kunci sukses program PHTC agar dapat menjangkau seluruh siswa tanpa terkecuali, khususnya yang tinggal di wilayah dengan keterbatasan akses.
Dengan implementasi PHTC, pemerintah berharap transformasi pendidikan digital dan peningkatan infrastruktur sekolah tidak hanya menjadi wacana, melainkan terealisasi dalam bentuk layanan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh peserta didik.
“Dengan sinergi pusat dan daerah, kami yakin mutu pendidikan akan semakin merata dan inklusif di seluruh wilayah Indonesia,” tandas Reza. (Red/Adv)