PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus menunjukkan komitmen terhadap agenda pembangunan berkelanjutan dengan memasukkan indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Hal tersebut ditegaskan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Leonard S. Ampung saat membuka Lokakarya Pengarusutamaan SDGs di Aula Bapperida Provinsi Kalteng, Rabu (7/5/2025).
“Penyusunan RPJMD 2025–2029 menjadi kesempatan strategis untuk memastikan seluruh tujuan dan indikator SDGs bisa terakomodasi secara menyeluruh ke dalam dokumen perencanaan daerah,” kata Leonard dalam sambutannya.
Ia menekankan pentingnya tata kelola data yang baik sebagai kunci pencapaian SDGs. Dengan data yang akurat dan terintegrasi, pemerintah akan mampu mengambil keputusan berdasarkan bukti dan mengukur kemajuan dengan lebih tepat sasaran.
“Tata kelola data yang baik menjadi kata kunci untuk mempercepat pencapaian SDGs. Dengan data yang akurat, mudah diakses, dan terintegrasi, Pemerintah dan pemangku kepentingan dapat membuat keputusan yang lebih efektif dan mengukur kemajuan secara akurat,” ujarnya.
Leonard juga menyampaikan bahwa Kalimantan Tengah ditunjuk sebagai salah satu daerah percontohan untuk pelaksanaan proyek kerja sama Indonesia–Jerman tahun 2024–2027, yang berfokus pada penguatan implementasi SDGs di tingkat daerah.
“Kita harus mampu memanfaatkan secara optimal sumber daya, kemampuan dan potensi yang dimiliki guna mengisi, melengkapi dan memperkuat satu sama lain dalam mewujudkan tujuan bersama sesuai dengan visi, misi, dan peranan daerah yang saling berkesinambungan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, RPJMD Kalteng 2025–2029 telah disusun dengan memperhatikan 17 sasaran pembangunan dan 45 indikator utama yang selaras dengan RPJMN, serta menyelaraskan delapan Program Hasil Terbaik Cepat dari Presiden.
“Selain itu penyusunan Renstra Perangkat Daerah disusun secara simultan dengan RPJMD sehingga operasional penyelenggaraan pemerintahan dari RPJMD akan termuat pada RENSTRA yang nantinya menjadi RKPD maupun Renja tahunan,” tandas Leonard. (Red/Adv)
