BUNTOK – Sinergi antar lembaga kembali ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Barito Selatan dalam penanggulangan bencana. Sebanyak 29.944 paket sembako untuk warga terdampak banjir disalurkan dengan dukungan penuh dari Perum Bulog dan PT. Pos Indonesia. Pelepasan bantuan dipimpin Wakil Bupati Khristianto Yudha di halaman kantor Perum Bulog Buntok, Sabtu (3/5/2025).
Kegiatan ini menjadi contoh konkret bagaimana pemerintah daerah menggandeng BUMN guna meningkatkan kecepatan dan ketepatan penyaluran bantuan. Kolaborasi ini dinilai krusial mengingat banyaknya titik distribusi yang mencakup wilayah terpencil dan terdampak cukup parah.
“Selain itu juga, untuk mendekatkan diri dengan masyarakat serta memberikan bantuan nyata bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Wakil Bupati Tanto saat memberikan sambutan.
Melalui kerja sama tersebut, distribusi bantuan diharapkan dapat menjangkau seluruh desa dan kelurahan secara merata, dengan sistem monitoring yang jelas dan pengawasan langsung dari camat serta aparat pemerintah di tingkat bawah.
Paket sembako yang disalurkan terdiri atas kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, mie instan dan sarden, serta dilengkapi dengan cadangan logistik seribu paket untuk kebutuhan darurat tambahan di lokasi rawan.
“Pemerintah juga menyalurkan bantuan berupa beras sebanyak 75.197 kilogram dari Badan Pangan Nasional dan 20 ton dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Ini menunjukkan bahwa semua level pemerintahan ikut terlibat aktif,” kata Sekretaris Daerah Edy Purwanto.
Edy juga menambahkan, seluruh distribusi bantuan mengacu pada laporan yang telah dihimpun dari kepala desa dan camat, sehingga penyaluran dilakukan secara terukur dan sesuai prioritas kebutuhan.
“Hari ini distribusi pertama menuju Desa Malitin dan Desa Janggi, kemudian dilanjutkan ke wilayah Kecamatan Gunung Bintang Awai serta beberapa kelurahan dan desa di Kecamatan Dusun Selatan,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Barsel menegaskan komitmennya untuk terus menjaga ritme distribusi agar tidak terjadi penumpukan bantuan di satu titik, sekaligus memastikan tidak ada warga terdampak yang terlewatkan.
“Efisiensi, akurasi dan empati adalah tiga prinsip yang kami pegang dalam penyaluran bantuan ini,” tandas Tanto. (Red/Adv)