JAKARTA – Peluncuran Pusat Inovasi OJK (OJK Infinity) 2.0 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menandai babak baru kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pengembangan ekosistem keuangan digital di Indonesia. Acara ini berlangsung di Kantor OJK Menara Radius Prawiro, Jakarta, dan menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan strategis dari berbagai sektor.
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Bekraf RI Teuku Riefky Harsya menyebutkan bahwa kolaborasi menjadi fondasi utama untuk menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang progresif dan menyeluruh.
“Kami percaya, bahwa hanya dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, komunitas/asosiasi, media, dan juga lembaga keuangan, kita mampu menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif,” kata Riefky, Kamis (24/04/2025) kemarin.
Peluncuran OJK Infinity 2.0 yang mengusung pendekatan “Pentahelix Concept” menjadi wadah sinergi antara regulator, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat sebagai pengguna manfaat. Inisiatif ini tidak hanya fokus pada teknologi finansial, tetapi juga mendorong transformasi digital sektor riil melalui kolaborasi antar elemen bangsa.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan bahwa keberadaan Infinity 2.0 akan memperkuat peran sandbox dalam mendukung uji coba, pembinaan, dan pematangan berbagai inovasi yang muncul dari pelaku industri digital.
“Ini yang saya harapkan ke depan kita pahami sandbox tadi itu juga untuk suatu proses pengembangan, pengujian, pematangan dari satu ekosistem pembiayaan dan tentu sektor real yang bisa melakukan sinergi,” kata Mahendra.
Mahendra juga menambahkan bahwa kerja sama yang dibangun bersama Kementerian Ekonomi Kreatif akan mendorong terbentuknya ekosistem inovasi yang kontributif bagi pertumbuhan ekonomi nasional serta menjawab tantangan global.
Kepala Eksekutif IAKD Hasan Fawzi menyatakan pentingnya ruang inovatif seperti Infinity untuk mendorong uji coba teknologi sektor keuangan secara aman dan terkendali.
“Inovasi teknologi sektor keuangan ini perlu terus diberikan ruang yang memadai untuk dapat diuji dalam lingkungan yang terbatas, aman, terkontrol, dan diawasi secara seksama untuk memastikan terciptanya inovasi yang dapat memberikan manfaat yang besar, tetapi tetap kita pastikan selaras dengan tata kelola yang baik, prinsip kehati-hatian, pelindungan konsumen, dan menjaga stabilitas sistem keuangan nasional,” tandas Hasan. (Red/Adv)
