EKONOMI & BISNISHEADLINENASIONAL

OJK Gandeng Perempuan Disabilitas Bangun Literasi Keuangan Lewat Konten Digital

51
×

OJK Gandeng Perempuan Disabilitas Bangun Literasi Keuangan Lewat Konten Digital

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Peringatan Hari Kartini dimanfaatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyuarakan inklusi sektor jasa keuangan dengan menggelar kegiatan OJK Digiclass Content Creator bagi perempuan penyandang disabilitas. Acara yang berlangsung di Jakarta ini mengambil tajuk “Selalu Berkarya, Berdaya Tak Mengenal Batas”, sebagai wujud dukungan OJK terhadap keterlibatan perempuan disabilitas di dunia digital.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, yang menekankan pentingnya kesinambungan pelatihan bagi kelompok rentan agar mampu berperan aktif dan mandiri secara ekonomi di era digitalisasi.

“Jadi, Digiclass bukan sesuatu yang hanya hari ini dilakukan, tetapi kami menunjukkan program yang terus menerus dan berkelanjutan. Saya ingin semua lebih berdaya, lebih eksis di masyarakat dengan memberikan konten-konten sosial media yang kreatif dan juga bermanfaat buat masyarakat kita,” ujar Friderica dalam sambutannya, Selasa (22/4/2025).

Baca Juga  Bupati Katingan Audiensi dengan Mensos Bahas Kesiapan Sekolah Rakyat 2025/2026

Friderica mengungkapkan, perempuan penyandang disabilitas menjadi salah satu dari sepuluh kelompok prioritas dalam perluasan edukasi keuangan OJK. Ia berharap dari program ini akan lahir kreator konten yang mampu menyebarkan pengetahuan tentang keuangan secara menarik dan mudah dipahami masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, OJK bekerja sama dengan sejumlah organisasi seperti Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Koneksi Indonesia Inklusif (KONEKIN), dan Yayasan Rumah Mans. Lebih dari 100 perempuan disabilitas turut ambil bagian dalam kegiatan yang diisi oleh narasumber sesama disabilitas yang telah aktif sebagai kreator konten.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini mencakup pemahaman terhadap produk dan layanan sektor keuangan, cara menghindari penipuan keuangan, serta pelatihan teknis menjadi content creator yang efektif, kreatif dan bertanggung jawab dalam bermedia sosial.

Baca Juga  Agustiar Sabran Tegaskan Dukungan Penuh untuk Program Swasembada Jagung

Komisioner Komisi Informasi Pusat Bidang Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi, Samrotunnajah Ismail, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya membuka akses informasi dan ekspresi seluas-luasnya bagi penyandang disabilitas agar dapat berdaya secara sosial dan ekonomi.

“OJK memberikan banyak bantuan, membuatkan forum bagaimana kita bisa memperoleh ilmu tambahan yang bisa membangun kapasitas, juga bisa berdaya guna untuk memanfaatkan hasil dan menghasilkan tambahan penghasilan,” kata Samrotunnajah.

Data Susenas tahun 2023 menunjukkan bahwa hanya 24,3 persen penyandang disabilitas berusia di atas 15 tahun yang memiliki rekening di lembaga keuangan formal, sementara hanya 14 persen rumah tangga dengan anggota disabilitas yang memiliki akses ke kredit, lebih rendah dibandingkan dengan rumah tangga non-disabilitas yang mencapai 20 persen.

Baca Juga  Gubernur Kalteng Tekankan Pembangunan Merata Melalui Program Huma Betang

Untuk mendorong perubahan ini, OJK telah meluncurkan Pedoman Setara dan mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) guna meningkatkan keterlibatan kelompok disabilitas dalam sektor jasa keuangan hingga 30 persen pada tahun 2025 mendatang.

“Program ini diharapkan menjadi pemantik semangat agar semua bisa terus berkarya tanpa batas dalam ekosistem keuangan digital,” tandas Friderica. (Red/Adv)

+ posts