PALANGKA RAYA – Gubernur H. Agustiar Sabran kembali menegaskan komitmennya dalam membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kalimantan Tengah melalui jalur pendidikan. Hal ini disampaikannya saat bersilaturahmi bersama para pimpinan perguruan tinggi se-Kota Palangka Raya di Istana Isen Mulang, Rumah Jabatan Gubernur, yang dihadiri 12 rektor dan pimpinan kampus. Rabu (9/4/2025).
Gubernur menyampaikan bahwa program sekolah dan kuliah gratis adalah langkah konkret Pemerintah Provinsi dalam menjamin hak pendidikan bagi seluruh warga, terutama mereka yang berasal dari desa dan kawasan tertinggal yang selama ini terhambat oleh keterbatasan biaya.
“Pendidikan adalah kunci utama kemajuan daerah. Kita ingin anak-anak dari pelosok bisa menempuh pendidikan tanpa beban biaya. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak, termasuk para rektor, untuk bersinergi menyukseskan program ini,” tegas Gubernur.
Selain itu, ia memperkenalkan Kartu Huma Betang sebagai program terintegrasi yang mendukung akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, serta lapangan kerja, dan menjadi instrumen penting dalam mewujudkan impian “Satu Rumah, Satu Sarjana” di Kalimantan Tengah.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menambahkan bahwa dari total 32 kampus yang terlibat dalam kerja sama program kuliah gratis, sebanyak 12 di antaranya hadir secara langsung dan telah mengajukan kuota dari program beasiswa yang ditujukan untuk 10.000 mahasiswa.
“Dari total kuota 10.000 mahasiswa, setiap perguruan tinggi mengajukan kuota masing-masing. Ini langkah nyata mendukung visi Gubernur agar tidak ada lagi anak-anak Kalteng yang tertinggal dalam pendidikan tinggi,” jelas Reza.
Program ini turut didukung dengan anggaran dari Pemerintah Provinsi, yakni sebesar Rp123 miliar untuk program sekolah gratis, dan Rp50 miliar untuk program kuliah gratis melalui pengelolaan Biro Kesra, serta mendorong terciptanya tenaga pendidik baru yang kompeten.
Dalam forum tersebut, para pimpinan kampus menyampaikan apresiasi dan juga masukan, di antaranya peningkatan mutu pendidikan dasar, penambahan sekolah unggulan, penguatan pendidikan vokasi dan penyusunan regulasi yang menjamin keberlanjutan beasiswa daerah.
Gubernur menyambut baik aspirasi tersebut dan mengajak semua pemangku kepentingan termasuk insan pers, pemerintah daerah, dan akademisi untuk terus menyatukan langkah demi mewujudkan pendidikan yang merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Tengah.
“Kolaborasi adalah kunci. Jika kita solid, maka sekolah dan kuliah gratis bukan hanya mimpi, tetapi akan menjadi kenyataan bagi seluruh masyarakat Kalteng,” tandas Agustiar. (Red/Adv)
