BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menunjukkan komitmen kuat dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual tinggi melalui program Tahfiz Qur’an. Tahun ini, program tersebut memasuki angkatan ke-6 pada 1446 H/2025 M, sebagai salah satu upaya strategis pembinaan keagamaan di daerah.
Bupati Barito Selatan, Eddy Raya Samsuri, mengungkapkan harapannya agar program Tahfiz Qur’an dapat melahirkan penghafal Al-Qur’an yang tidak hanya ahli dalam agama, tetapi juga mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat. “Melalui program ini, kita patut bersyukur karena akan lahir ahli dan penghafal Qur’an yang akan memakmurkan agama hingga ke pelosok desa di Kabupaten Barsel,” ujarnya baru-baru ini.
Eddy Raya juga memberikan apresiasi tinggi kepada panitia serta ustadz dan ustadzah muhafizh yang selama ini dengan penuh dedikasi membina para santri. Menurutnya, menghafal Al-Qur’an merupakan langkah awal bagi seorang muslim dalam mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan tuntunan agama.
Mudir Karantina Tahfiz Qur’an, Ustadz H. Muhammad Sibawaihi, melaporkan bahwa pelaksanaan program berlangsung sejak 27 Februari hingga 18 Maret 2025. Dalam rentang waktu 20 hari, ditambah satu hari pre-test dan satu hari wisuda, para peserta menjalani proses intensif untuk memperdalam hafalan mereka secara maksimal.
“Tahun ini, kegiatan diikuti oleh 112 santri dan didukung oleh 31 panitia yang siap bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaannya,” jelas Ustadz Sibawaihi. Dia juga menyampaikan bahwa Bupati Barsel yang mendapat julukan Bapak Tahfiz Barito Selatan secara konsisten memberikan dukungan penuh terhadap program ini sejak angkatan pertama hingga kelima.
Sebagai bentuk kaderisasi jangka panjang, saat ini terdapat delapan santri Tahfiz Qur’an asal Barito Selatan yang sedang menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Langkah ini diharapkan akan mencetak lebih banyak ustadz dan ustadzah berkualitas untuk membimbing generasi penghafal Qur’an di Kabupaten Barsel di masa depan.
Ustadz Sibawaihi menambahkan bahwa animo masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. “Terima kasih atas kepercayaan masyarakat, sehingga peserta tahun ini mencapai 112 orang dan masih ada yang ingin mendaftar. Kami akan mempertimbangkan ketersediaan halaqah dan tempat untuk penerimaan selanjutnya,” tutupnya penuh harap. (Red/Adv)