BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah, menunjukkan kepedulian nyata terhadap masyarakat terdampak banjir dengan menyalurkan sebanyak 29.944 paket sembako dan lebih dari 75 ton beras ke wilayah-wilayah yang mengalami musibah. Bantuan ini disalurkan secara bertahap guna menjangkau seluruh desa dan kelurahan terdampak, dengan harapan mampu meringankan beban warga di tengah situasi sulit.
Pendistribusian bantuan dilakukan mulai dari Kelurahan Hilir Sper, Jelapat, Desa Baru, Teluk Telaga, hingga Danau Ganting. Secara simbolis, pelepasan bantuan dilakukan dari halaman Kantor Bulog Buntok oleh Wakil Bupati Barsel, Khristanto Yudha, yang akrab disapa Tanto. Kegiatan tersebut menjadi awal dari rangkaian penyaluran bantuan ke seluruh penjuru wilayah terdampak banjir.
“Bantuan tersebut memang tidak bisa menggantikan seluruh kerugian, namun kami harap bisa sedikit meringankan dan menjadi bukti bahwa pemerintah hadir bersama rakyat,” kata Khristanto Yudha dalam sambutannya, belum lama ini.
Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh bantuan tersalurkan secara optimal dan tepat sasaran. Menurutnya, kehadiran pemerintah dalam situasi bencana tidak hanya dalam bentuk kehadiran fisik, tetapi juga melalui bantuan nyata yang langsung dirasakan masyarakat.
“Penyaluran bantuan ini adalah bentuk kehadiran nyata pemerintah dalam meringankan beban masyarakat,” tambah Tanto.
Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Barsel yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Edy Purwanto, menyampaikan bahwa beras yang disalurkan kali ini berasal dari Badan Pangan Nasional sebanyak 75.197 kilogram atau setara 75,1 ton. Selain itu, cadangan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga telah disiapkan sebanyak 20.000 kilogram untuk tahap selanjutnya.
“Pendistribusian dilakukan berdasarkan data yang masuk dari camat, lurah, dan kepala desa, agar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ungkap Edy.
Paket sembako yang diberikan berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Pemerintah juga menyiapkan cadangan tambahan sekitar 1.000 paket untuk mengantisipasi jika terdapat warga terdampak yang belum terdata.
Lebih lanjut, Edy menyampaikan bahwa BPBD Barsel turut mencatat adanya dukungan dari berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan, yang menyalurkan sekitar 10.000 paket sembako tambahan di luar bantuan resmi dari pemerintah daerah.
“Kami turut mengapresiasi Bulog dan PT Pos Indonesia Cabang Barsel atas dukungan mereka dalam logistik dan pendistribusian bantuan,” tutup Edy.
Adapun bantuan tahap awal telah disalurkan ke Desa Malitin dan Desa Janggi. Di Desa Malitin, tercatat sebanyak 344 jiwa menerima 860 kilogram beras, sementara di Desa Janggi, 346 jiwa menerima sekitar 846 kilogram beras sebagai bagian dari upaya penanganan dampak banjir yang terus berlanjut. “Kami berharap bantuan ini memberi manfaat dan semangat bagi warga untuk bangkit kembali,” tandas Edy. (Red/Adv)