PALANGKARAYA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Siswandi menyebutkan fase transisi dari dunia pendidikan menuju dunia kerja semakin pelik karena faktor sosio ekonomi.
“Lulusan dunia pendidikan akan dibayangi oleh situasi pekerjaan informal sampai menjadi pengangguran. Sehingga diperlukan peran penting Pemerintah Daerah (Pemda), melalui Dinas Pendidikan daerah untuk mencari solusi untuk mengatasi problem tersebut,” ujar dia, Senin (12/08/2024).
Menurut Siswandi, fase transisi dari dunia pendidikan menuju dunia kerja memang semakin pelik, terutama karena faktor sosial ekonomi yang memepngaruhi kesiapan dan kemampuan lulusan untuk memasuki pasar kerja.
Lanjutnya, ada beberapa tantangan utama dalam fase transisi tersebut, seperti termasuk kesenjangan keterampilan. Lanjutnya, banyak lulusan sekolah dan universitas tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hal ini disebabkan oleh kurikulum yang belum sepenuhnya disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja.
“Keterbatasan akses ke peluang kerja mengakibatkan lulusan dari keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah sering kali kesulitan dalam mencari pekerjaan,” urainya.
Siswandi mengatakan, beberapa faktor seperti kurangnya jaringan profesional, akses terbatas ke informasi tentang peluang kerja dan stigma sosial kerap menjadi menghambat dalam memperoleh pekerjaan yang layak.
“Tekanan ekonomi menjadikan banyak lulusan yang terpaksa segera bekerja untuk mendukung keluarga mereka, meskipun tidak sesuai dengan bidang keahlian atau minat mereka,”urainya lagi.
Ia pun menuturkan dengan adanya dinamika pasar kerja yang selalu berubah dengan cepat, terutama dengan munculnya teknologi baru dan globalisasi, membuat banyak pekerjaan tradisional menjadi berkurang. Sehingga, yang baru lulus harus bersaing dalam pasar yang lebih kompetitif dan sering kali harus mengembangkan keterampilan baru secara terus-menerus.
“Solusi yang dapat diterapkan pengembangan kurikulum berbasis teknis, digital dan interpersonal,” tandasnya. (Red)