PALANGKARAYA – Ribuan warga Palangkaraya tumpah ruah di kawasan Sanaman Mantikei baru-baru ini. Suasana penuh warna dan tawa mewarnai ajang Hadari Kahayan Colour Run 6K yang digelar Bank Indonesia, menjadi puncak Borneo Digital Economy Creative Festival (Borneo Decafest) dan Pesona Tambun Bungai 2025.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw-BI) Provinsi Kalimantan Tengah ini dimulai sejak pukul 05.30 WIB dengan rute sepanjang enam kilometer melewati sejumlah jalan utama seperti Ahmad Yani, Jenderal Sudirman, Imam Bonjol, Diponegoro, hingga dr. Murjani.
Lebih dari 1.200 peserta turut ambil bagian, bukan hanya warga lokal, tetapi juga dari luar daerah. Warna-warni bubuk yang disemprotkan menjadi ciri khas Colour Run yang membangkitkan semangat kebersamaan.
Selain kegiatan lari, masyarakat menikmati pameran UMKM binaan Bank Indonesia, booth edukasi digital, pertunjukan musik, serta berbagai spot swafoto ceria di area Sanaman Mantikei.
Kepala KPw-BI Kalimantan Tengah, Yuliansah Andrias, mengatakan kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan suasana positif dan penuh semangat bagi masyarakat Kalimantan Tengah, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas kreatif dalam membangun ekosistem ekonomi digital yang sehat,” ujarnya baru-baru ini.
Ia menegaskan Colour Run bukan sekadar ajang olahraga, tetapi juga sarana edukasi keuangan digital, terutama bagi generasi muda.
“Kami ingin memperluas literasi keuangan digital, khususnya di kalangan anak muda dan komunitas aktif seperti pelari. Momentum ini menjadi cara kami memperkenalkan transaksi non-tunai berbasis QRIS,” tambahnya.
Salah satu peserta asal Palangka Raya, Roni, mengaku antusias mengikuti kegiatan yang menurutnya bukan hanya seru, tetapi juga menumbuhkan semangat positif di masyarakat.
“Acara ini luar biasa seru. Tidak sekadar lari, tapi juga ajang untuk saling mengenal dan berbagi energi positif. Warna-warni bubuk membuat suasana jadi lebih hidup dan penuh tawa,” ujarnya.
Roni berharap kegiatan semacam ini dapat rutin diselenggarakan karena mampu menggabungkan olahraga, literasi digital, dan semangat kebersamaan masyarakat. “Ini kegiatan yang sehat sekaligus mengedukasi,” tandas Roni. (Red/Adv)










