PALANGKA RAYA – Legislator Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugiyarto, menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Lamandau.
Hal itu ia sampaikan usai melakukan reses perseorangan di Daerah Pemilihan (Dapil) III dengan mengunjungi sejumlah sekolah menengah, belum lama ini.
Dalam kunjungan tersebut, Sugiyarto berdialog dengan para guru dan siswa di SMA serta SMK untuk mendengar langsung aspirasi dan persoalan yang dihadapi di lapangan.
selain itu, ia juga memantau proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menurutnya berjalan cukup baik.
“Secara umum PPDB di Lamandau berjalan lancar. Hampir semua sekolah sudah memenuhi kuota kelas. Hanya saja ada pengecualian di SMK Negeri 1 Sematu Jaya, di mana jurusan perikanan tidak mendapat pendaftar baru karena minat yang rendah dari masyarakat,” kata Sugiyarto.
Politisi yang juga Ketua Komisi III DPRD Kalteng ini mengungkapkan sejumlah persoalan mendasar yang disampaikan para guru. Salah satunya adalah kondisi infrastruktur sekolah yang sudah berusia puluhan tahun dan membutuhkan perbaikan.
“Banyak ruang kelas dan ruang guru masih terbuat dari kayu. Walaupun masih bisa digunakan, kita harus berpikir jangka panjang. Jika tidak segera direnovasi, ini bisa berdampak pada kenyamanan belajar siswa,” ujarnya.
Di sisi lain, fasilitas penunjang seperti musala dan sarana olahraga juga dinilai belum memadai. Beberapa sekolah berharap ada pembangunan musala yang lebih luas serta lapangan voli, basket, dan futsal untuk mendukung aktivitas ekstrakurikuler.
Sugiyarto juga menyoroti kebutuhan ruang kelas tambahan di SMA Negeri 1 Bulik dan SMK Negeri 1 Bulik karena tingginya jumlah siswa baru tahun ini.
“Kita berharap Pemprov Kalteng bisa membantu menyediakan ruang belajar yang layak agar tidak ada kelas yang harus menampung siswa melebihi kapasitas,” imbuhnya.
Tak hanya soal fasilitas, kekurangan tenaga pengajar menjadi masalah serius di beberapa sekolah. Ada guru yang harus menangani beban mengajar hingga 30 jam per minggu, terutama guru agama dan kejuruan.
“Ini persoalan klasik yang harus segera dicarikan solusinya. Pemprov Kalteng perlu mempercepat perekrutan guru agar kualitas pendidikan tidak terganggu,” tegasnya.
Dalam reses tersebut, Sugiyarto juga menerima keluhan terkait Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Guru-guru membandingkan dengan daerah lain seperti Jawa Tengah, di mana mereka tetap mendapat TPP meski sudah bersertifikasi, serta tunjangan makan bagi guru Kementerian Agama.
“Mereka mempertanyakan kenapa di Kalteng belum bisa demikian. Ini aspirasi yang akan kami sampaikan ke pemerintah daerah agar ditelaah sesuai regulasi,” ujarnya.
Sebagai penutup, Sugiyarto menyosialisasikan sejumlah program strategis Pemprov Kalteng, seperti bantuan seragam gratis untuk siswa baru, pembangunan 1.000 rumah bagi guru, dan beasiswa 10.000 kuliah gratis untuk siswa kelas XI dan XII yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi di wilayah Kalteng.
“Pendidikan adalah investasi masa depan. Kami ingin memastikan seluruh anak di Kalteng, khususnya di Lamandau, mendapat akses pendidikan yang berkualitas dengan dukungan fasilitas yang memadai,” pungkasnya. (dd)