PANGKALAN BUN – Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam pemerataan pendidikan kembali diwujudkan secara nyata lewat kunjungan kerja Gubernur H. Agustiar Sabran ke SMKN 1 Pangkalan Bun. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur menyampaikan sejumlah kebijakan strategis yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Kegiatan yang berlangsung penuh antusias itu juga dihadiri oleh Bupati Kotawaringin Barat, Nurhidayah, yang mengapresiasi kesungguhan Gubernur dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Ia menyebut pendekatan langsung seperti ini menjadi bukti keseriusan pemerintah daerah dalam mempercepat pemerataan pembangunan.
“Sejak awal masa jabatan, Gubernur telah menunjukkan komitmen besar terhadap pemerataan pembangunan,” katanya dalam sambutan, belum lama ini.
Salah satu langkah signifikan yang diambil Gubernur adalah kebijakan membebaskan 2.372 ijazah siswa yang tertahan sejak 2018. Ia menegaskan bahwa ijazah adalah hak siswa yang tidak boleh disandera karena persoalan biaya, apapun alasannya.
“Ijazah adalah kunci masa depan anak-anak kita. Sekolah tidak boleh lagi menahannya dengan alasan apapun,” tegas Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, yang mendampingi Gubernur dalam kunjungan tersebut.
Gubernur juga menyerahkan bantuan 600 ekor sapi kurban untuk seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, termasuk 15 ekor sapi dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Bantuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menyambut Hari Raya Iduladha.
Di sisi lain, Pemprov Kalteng membuka enam titik pasar murah yang menyediakan paket sembako bersubsidi seharga Rp15.000 per paket. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat jelang hari besar keagamaan.
Dalam dialog bersama para guru dan siswa, Gubernur menekankan pentingnya pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri. Ia mendorong penanaman nilai kewirausahaan serta penguatan literasi digital untuk menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.
Sebagai bentuk dukungan terhadap transformasi pembelajaran, Pemprov Kalteng mengalokasikan anggaran sebesar Rp51 miliar dalam program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahun 2025. Dana ini difokuskan untuk pengadaan papan tulis interaktif di seluruh kelas tingkat SMA, SMK, dan SKH se-Kalimantan Tengah.
“Ini bagian dari upaya menghadirkan pembelajaran yang modern dan menyenangkan bagi siswa,” tandas Reza. (Red/Adv)