HEADLINEPARIWISATAPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Kreativitas Peserta Warnai Ajang Lukis Talawang FBIM

61
×

Kreativitas Peserta Warnai Ajang Lukis Talawang FBIM

Sebarkan artikel ini
FOTO Ist.: Suasana peserta Lomba Lukis Ornamen Talawang saat tengah berkarya di Museum Balanga

PALANGKARAYA – UPT. Museum Balanga menjadi saksi semaraknya Lomba Lukis Ornamen Talawang dalam rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025. Dengan menjadikan Talawang—perisai tradisional Dayak—sebagai media lukis, kegiatan ini menghadirkan semangat pelestarian budaya melalui sentuhan seni rupa yang otentik dan inspiratif. Rabu (21/05/2025).

Lomba ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam menjaga eksistensi ornamen tradisional dan membangkitkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap warisan budaya lokal.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat kompetensi seni, menggugah kesadaran masyarakat terhadap nilai budaya, dan menjadikan seni tradisional sebagai kebanggaan yang terus berkembang dalam kehidupan modern.

Baca Juga  Gubernur Agustiar Pimpin Penebaran Ikan di Danau Tahai

Ketua Juri, Pebruarison Lampang, menyampaikan bahwa kompetisi ini terbuka bagi peserta usia produktif dari 17 hingga 60 tahun. “Kami ingin mengajak semua generasi, tua maupun muda, untuk berpartisipasi dalam melestarikan budaya daerah melalui seni lukis ornamen tradisional,” jelasnya.

Sebanyak delapan kabupaten/kota mengirimkan perwakilan untuk mengikuti lomba ini, di antaranya Palangka Raya, Kapuas, Gunung Mas, dan Barito Selatan. Partisipasi tersebut menunjukkan antusiasme tinggi terhadap ajang pelestarian budaya ini.

Baca Juga  Festival Budaya Isen Mulang 2025 Jadi Panggung Promosi Kearifan Lokal

Penilaian karya peserta mengedepankan kesesuaian tema ornamen Talawang, orisinalitas bentuk ornamen khas Kalteng, serta estetika pewarnaan dan tata komposisi yang mendalam. Detail seni yang rumit menjadi tantangan tersendiri bagi peserta.

Lomba ini tidak hanya menciptakan ajang kompetisi, tetapi juga ruang belajar bersama untuk menghidupkan kembali seni-seni tradisional yang hampir terlupakan. Harapannya, kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin dan lebih luas lagi cakupannya di masa depan.

“Kami ingin seni dan budaya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan hanya warisan, tapi juga bagian dari kehidupan masyarakat saat ini,” tandas Pebruarison. (Red/Adv)

Baca Juga  Gubernur Agustiar Tegaskan Pentingnya Patuh Batas Tonase Jalan
+ posts